BAB 10
Pendapatan Nasional
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional (national income) adalah Pendapatan yang diterima oleh suatu Negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
Pendapatan Nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan/Metode Produksi
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran
3. Pendekatan/Metode Pendapatan
1. Pendekatan/Metode Produksi
Berdasarkan pendekatan/metode produksi, pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) dari setiap proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara untuk kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun).
Ada 11 (sebelas) lapangan usaha yang mempengaruhi pendapatan nasional dilihat dari pendekatan produksi, yaitu:
a. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
b. pertambangan dan penggalian;
c. industri pengolahan;
d. listrik, gas dan air minum;
e. bangunan;
f. perdagangan, hotel dan restoran;
g. pengangkutan dan komunikasi;
h. bank dan lembaga keuangan lainnya;
i. sewa rumah;
j. pemerintahan dan pertahanan; dan
k. jasa-jasa.
Maksud dari metode produksi ini, jumlah seluruh hasil produksi (output) suatu negara dalam satu tahun dikalikan harga satuan masing-masing. Sehingga bila dituliskan dalam rumus akan nampak sebagai berikut:
PDB/Y = {(Q1 . P1) + (Q2 . P2) + ... + (Qn . Pn) }
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional (PDB)
Q1 = Jumlah barang ke - 1
P1 = Harga barang ke - 1
Q2 = Jumlah barang ke - 2
P2 = Harga barang ke - 2
Qn = Jumlah barang ke - n
Pn = Harga barang ke - n
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan/metode produksi ini dinamakan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Untuk tingkat propinsi di Indonesia disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun.
Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga Produsen, Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
Pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud adalah:
No. Rumah Tangga Pengeluaran untuk Lambang
1.
2.
3.
4. Konsumen
Produsen
Pemerintah
Masyarakat Luar Negeri Konsumsi (Consumption)
Investasi (Investment)
Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)
Ekspor-Impor (Export-Import) (X – M) C
I
G
(X-M)
Dari tabel di atas, bila digambarkan dalam sebuah rumus, maka akan nampak sebagai berikut:
PNB/Y = C + I + G + (X - M)
Bila PNB (GNP) dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan Pendapatan per Kapita.
3. Pendekatan/Metode Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada Rumah Tangga Produsen selama satu tahun. Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan atau metode pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut:
No. Pemilik Faktor Produksi Penerimaan Lambang
1.
2.
3.
4. Alam
Tenaga Kerja
Modal
Skill Sewa (rent)
Upah/Gaji (wage)
Bunga (interest)
Laba (profit) r
w
i
p
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan atau metode pendapatan ini dinamakan Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI). Dengan demikian bila digambarkan dalam rumus, maka akan nampak sebagai berikut:
PN / Y = r + w + i + p
B. Konsep Pendapatan Nasional
1. Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu Negara selama satu tahun.
2. Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu Negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun
GNP = GDP - (Net Factor Income From Abroad) dimana NFIFA = neto faktor LN
3. Net National Product (NNP/PNN)
NNP = GNP – (Depreclation + Replacement)
Dimana Depreclation : penyusutan, Replacement : penggantian barang modal
4. Net National Income (NNI)
NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tidak langsung)
5. Personal Income (PI)
PI = (NNI + Transfer payment) – (Social security payment + Assurance + undistributed profit + corporate taxes)
6. Disposible Income
DI = PI – Direct Tax
Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya . Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah)
Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan
Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi , salah satunya adalah Koefisien Gini .
Soal pilihan ganda
1. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah....
a. Pendapatan Nasional d. Produksi yang rendah
b. Produksi yang tinggi e. Jumlah penduduk yang sedikit
c. Jumlah penduduk yang banyak
2. Faktor produksi yang tidak dapat dipindah ke negara lain adalah...
a. Uang d. modal
b. Tenaga kerja e. kekayaan alam
c. Tanah
3. Hubungan antara dua negara yang tidak termasuk hubungan ekonomi dan dibicarakan dalam ekonomi internasional adalah....
a. pertukaran hasil produksi d. jawaban a dan c benar
b. pertukaran informasi politik e. hanya c saja yang benar
c. pertukaran sarana produksi
4. Jika Indonesia mengimpor pesawat terbang dari Amerika secara kredit maka
hubungan yang terjadi adalah....
a. hubungan dagang d. jawaban a dan c yang benar
b. hubungan pertukaran sarana produksi e. hanya b yang benar
c. hubungan hutang piutang
5. Pencetus konsep pendapatan nasional yang pertama kali adalah...
a. Sukirno d. Sir William Petty
b. Sutrisno e. Netto
c. Bruto
6. Variabel yang besarnya ditentukan oleh kekuatan diluar model adalah....
a. Variabel eksogen d. Variabel y
b. Variabel indogen e. Variabel m
c. Variabel x
7. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, kecuali...
a. Pendekatan pendapatan d. Pendekatan Konsumen
b. Pendekatan Produksi e. Jawaban a, b dan c benar
c. Pendekatan Pengeluaran
8. Pendekatan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu adalah...
a. Pendekatan pendapatan d. Pendekatan Konsumen
b. Pendekatan Produksi e. Jawaban a, b dan c benar
c. Pendekatan Pengeluaran
9. Pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu disebut....
a. Permintaan d. tabungan
b. Penawaran e. investasi
c. Konsumsi
10. Hal yang perlu di pertimbangkan untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Permintaan agregat d. penghitungan PDB
b. jumlah dan komposisi penduduk e. faktor-faktor ekonomi
c. jumlah dan struktur kesempatan kerja
Jawaban Kunci
1. A
2. E
3. B
4. D
5. D
6. A
7. D
8. B
9. C
10. A
BAB 11 & 12
Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi
Produsen dan Konsumen,secara sederhana akan melakukan kegiatan penjualan dan pembelian di pasar yang saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut,mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli,dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian kita memerlukan lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal,lembaga asuransi,lembaga penjamin,pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan.Lembaga perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat,yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya.Pergerakan sektor ekonomi dari produsen,biasa disebut oleh para ekonom dengan perkembangan sektor riil,yang perkembangannya dapat diketahui secara tidak langsung dengan memonitor antara lain data perkembangan pemberian fasilitas kredit baru oleh perbankan nasional dan data perkembangan produksi dari berbagai kegiatan sektor ekonomi.Sistem perekonomian sederhana tersebut dalam keadaan normal biasanya akan berjalan dengan sendirinya,tanpa perlu pengaturan yang ketat dari Pemerintah.Dan memang inilah yang biasa didambakan oleh para teknokrat ekonomi klasik, bahwa pasar dapat mengatur segalanya dengan baik dan sempurna.Dengan perkataan lain seolah-olah sistem perekonomian tersebut akan bekerja secara otomatis melalui tangan kuat yang mengaturnya dari luar,atau biasa disebut dengan the invisible hand.
A.Analisis Pendapatan Nasionl Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana dua sektor
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut.Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional.Namun,tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional.Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya,seperti memasak,mencuci,dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa.Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa.Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha,misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum,maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional.Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain.Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional.Beberapa tahun kemudian,apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis,maka hasil penjualan itu menjadi pendapatan baginya.Akan tetapi,pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.
Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional.Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional.Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara.Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda.Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan.Oleh sebab itu,alat ukur yang paling mudah adalah harga.Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara.Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara,usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan.Usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk.Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali,peningkatan pendapatan per kapita tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, bahkan bisa terjadi pendapatan per kapita akan menurun.Oleh karena itu,pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional.
B.Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus,dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45.Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.
Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung
pada hal berikut.
1. Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
2. Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
3. Tuntutan lingkungan.
Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut.
1. Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
2. Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
3. Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.
Manfaat;
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode,perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri,pertanian,atau negara jasa.Contohnya,berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris,Jepang merupakan negara industri,Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa,dan sebagainya.Disamping itu,data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian,pertambangan,industri,perdaganan,jasa,dan sebagainya.Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu,membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah,dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor yang memengaruhi;
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat,maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional),yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga,tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
C.Angka Pengganda
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess reserves; equal to 1 required reserve ratio” (Schiller, 1996:279 - 280).
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa angka pengganda uang atau money multiplier ada hubungannya dengan cadangan dollar,sistem perbankan dengan kurs dollar “Money Multiplier is ratio of the changes in the quantity of money to the changes in the monetary base” (Parkin, 1993 :768).Monetary base (uang primer) adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan bank.Jika monetary base naik,maka uang kartal dan cadangan bank juga naik.Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman dan tambahan uang yang beredar.Money Multiplier adalah proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum, yaitu sebagai berikut:
Contoh: Bank Nasional memberikan pinjaman kepada Tuan Abdulah sebesar Rp 1 juta.Asumsi tidak ada kebocoran kas,Tuan Abdulah menyimpan uang Rp 1 juta tersebut ke Bank Perdana dalam bentuk giro (demand deposit),Perkembangan sistem NOW (giro tanpa bunga) dan pasar uang membuat makin luasnya pengertian M1 dengan memasukkan juga NOW dan rekening-rekening yang serupa pada koperasi simpan-pinjam dan bank-bank tabungan(selain uang kartal yang biasa kita lihat dan deposito).Jumlah uang beredar (JUB) yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000: 162).Uang kartal (currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau bank sentral dalam bentuk uang kertas atau uang logam.Uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank umum.Contoh uang giral adalah cek, bilyet giro. Uang kuasi meliputi:Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada BPR.Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan BPR bersangkutan.Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang buku simpanannya dapat diperdagangkan.(Subagyo, 1997: 10,72 - 73).Menurut Dombush ada beberapa cara untuk mempengaruhi uang beredar,salah satunya yaitu melalui koefisien angka pengganda uang.Nilai koefisien angka pengganda uang tergantung pada nilai dari uang kartal dan cadangan bank.Semakin kecil nilai dari rasio tersebut, semakin besar nilai koefisien angka pengganda uang. Nilai uang kartal yang rendah berarti masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank daripada di rumah. Selanjutnya nilai cadangan bank yang rendah berarti lebih banyak uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. Bagian dari jumlah uang beredar yang dipegang masyarakat dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak dan perilaku masyarakat (Nilawati, 2000: 160)
D.Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran
Didasarkan pada fakta itulah A.W.Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.Dari hasil pengamatannya,ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran,dalam arti jika inflasi tinggi,maka pengangguran akan rendah.Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi.Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi.Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara.Karena itu,setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran,yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pengangguran di Indonesia menjadi masalah yang terus menerus membengkak.Sebelum krisis ekonomi tahun 1997,tingkat pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5 persen dan pada tahun 1997 sebesar 5,7 persen.Tingkat pengangguran sebesar 5,7 persen masih merupakan pengangguran alamiah.Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu tingkat pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan.Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5-6 persen atau kurang.Artinya jika tingkat pengangguran paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment).Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar diban-dingkan dengan lapangan kerja yang tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut semakin membesar setelah krisis ekonomi.Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus makin dalam,tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).Mengacu pada kurva Phillips di bawah ini,dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia.Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada.Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.
Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas,maka dapat disimpulkan bahwa,ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi.Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1 persen maka pengganguran akan meurun sekitar 0,46 persen.Dengan demikian,penggambaran kurva Phillip yang menghubungkan inflasi dengan tingkat penggangguran untuk kasus Indonesia tidak tepat untuk digunakan sebagai kebijakan untuk menekan tingkat pengangguran.Hasil analisis statistik pengujian pengaruh inflasi terhadap pengangguran selama periode 1980–2005 seperti terlihat hasil analisis statistik di bawah ini juga membuktikan secara meyakinkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara inflasi dengan tingkat pengangguran.Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor,antara lain,konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.Dengan kata lain,inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.Artinya,tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi,dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan,yaitu inflasi ringan,sedang,berat,dan hiperinflasi.Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun;inflasi sedang antara 10%-30% setahun; berat antara 30%-100% setahun;dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal,yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.Jadi,inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu:kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah atau gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
3. Kenaikan harga barang impor.
4. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru.
5. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
Soal pilihan ganda
1. Pernyataan berikut ini yang benar mengapa Ilmu ekonomi dipelajari, adalah ...
a. Membantu seseorang dalam mengelola kekayaannya
b. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk memecahkan masalah ekonomi
c. Untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan
d. Membantu pengusaha dalam menentukan harga
e. Untuk bisa bertahan hidup
2. Dalam analisis keefektifan kebijakan fiskal yang terjadi pada Liquidity Trap Range adalah …
a. Paling efektif
b. Tidak efektif
c. Kurang efektif
d. Tergantung pajak yang ada
e. Sangat efektif
3. Permasalahan ekonomi makro mencakup dua hal yakni masalah jangka panjang dan masalah jangka pendek. Masalah jangka pendek meliputi …
a. Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran
b. Inflasi dan pertambahan penduduk
c. Pengangguran dan pertambahan kapasitas factor produksi
d. Kurangnya sumber daya alam
e. Inflasi dan ketersediaan dana investasi
4. Dalam analisis jangka pendek ada beberapa faktor yang diasumsikan tidak berubah atau tidak bisa diubah, yaitu seperti dibawah ini, kecuali ...
a. Kapasitas produksi total dari perekonomian
b. Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja
c. Inflasi dan fluktuasi
d. Harga barang dan jasa
e. Lembaga social dan politik
5. Untuk menjalankan perekonomian jangka pendek pemerintah harus membuat kebijakan jangka pendek, adalah seperti dibawah, kecuali …
a. Menambah jumlah uang yang beredar
b. Mengeluarkan obligasi Negara
c. Menekan pertumbuhan penduduk
d. Menurunkan bunga kredit bank
e. Meningkatkan kapasitas produksi
6. Dibawah ini adalah pernyataan yang ditekankan dalam teori inflasi structural. Kecuali …
a. Menerangkan proses inflasi jangka panjang di Negara sedang berkembang
b. Jumlah uang yang beredar bertambah dan secara pasif mengikuti dan menampung kenaikan harga-harga tersebut
c. Inflasi selalu terjadi pada Negara sedang berkembang
d. Ketegaran-ketegaran yang ada disebabkan oleh kebijaksanaan harga atau moneter pemerintah sendiri
e. Memberikan pengarahan mengenai laju inflasi
7. Menurut teori structural ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inflasi, salah satunya adalah ketegaran yang berkaitan dengan …
a. Kegagalan pasar
b. Ketidakpuasan kebutuhan
c. Pengangguran
d. Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor
e. Ketidakelastisan harga
8. Perbedaan demand inflation dengan cost inflation terlihat pada …
a. Dari segi kenaikan harga out put
b. Volume out put ( GDP riil )
c. Omzet penjualan
d. Permintaah dan penawaran
e. Sarana produksi
9. Kenaikan harga barang akhir ( output ) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga faktor produksi. Keadaan ini terjadi dalam pasar …
a. Suppresed inflation
b. Demand inflation
c. Supply inflation
d. Monopolistik
e. Cost inflation
10. Keadaan perekonomian dimana terpenuhi syarat keseimbangan pasar barang tetapi tidak memenuhi syarat keseimbangan di pasar uang atau sebaliknya, disebut …
a. Keseimbnagan sementara
b. Keseimbangan pasar barang
c. Keseimbangan konsumsi
d. Keseimbangan pasar uang
e. Keseimbangan semu
Jawaban Kunci
1. B
2. C
3. A
4. E
5. A
6. B
7. C
8. A
9. B
10. E
BAB 13 & 14
Uang, Bank, dan Penciptaan Uang
UANG
Hakikat uang dan Lembaga Keuangan
Definisi Uang:
Adalah alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Keberadaan uang menyediakan alternative transaksi yang lebih mudah daripada Barter yang lebih kompleks tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam system ekonomi modern karena membutuhkan ornag yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Sejarah
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukarang karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Singkatnya apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya menghadapakan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilki dengan barang lain yang dibutuhkan olenya. Akibatnya muncullah system barter, yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hamper sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam, logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uag logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakan uang kertas.
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transakasi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan dipandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminanya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan ‘kertas bukti’ tersebut sebagai alat tukar.
BANK
Bank merupakan lembaga penting dalam melaksanakan kebijakan moneter , karena bank dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat . Secara umum , bank biasanya dikenal sebagai tempat untuk menabung dan meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan . Berikut ini adalah pengertian atau definisi bank .
Menurut undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 .
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak .
Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990
Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan , melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan .
Berdasarkan definisi-definisi diatas , maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat.
Bank Sentral dan Bank Umum
Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara pada umumnya adalah suatu instasi yang bertanggung jawab atas kbijakan moneter di wilayah negara tersebut . Bank sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang , stabilitas sektor perbankan , dan sistem finansial secara keseluruhan . Indonesia memiliki bank sentral dengan nama Bank Indonesia . Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 23 Tahun 1999 adalah bank sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara yang independen , bebas campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya , kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang yang mengaturnya .
Bank Umum
Bank umum merupakan jenis bank yang biasa kita kenal dan paling sering kita jumpai keberadaannya di sekitar kita . Bank umum inilah salah satu yang menjadi tanggung jawab pengawasan bank sentral . Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 , bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah , yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran . Dalam kegiatannya , hendaknya bank umum tidak semata-mata mencari keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik , tetapi kegiatannya itu harus diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat .
Kebijakan Moneter
Arus uang di Indonesia diatur oleh Bank Indonesia (BI) . Jumlah uang yang beredar di dalam negeri dipengaruhi oleh arus uang yang dikeluarkan oleh BI dan arus barang dari luar negeri . Menjaga kestabilan nilai mata uang rupiah sangat penting dilakukan agar kemampuan daya beli masyarakat tidak menurun . Lembaga yang bertugas untuk menjaga kestabilan nilai rupiah adalah Bank Indonesia . Dalam menjaga kestabilan nilai mata uang rupiah , BI dapat mwnambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat .
Kebijakan moneter mrupakan suatu tindakan penyeimbang dari kebijakan fiskal . Instrumen BI dalam melakukan kebijakan moneter diantaranya sebagai berikut .
• Open Market Operation (Kebijakan Operasi Pasar Terbuka)
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka adalah kebijakan moneter paling penting dan paling sering dilakukan oleh bank sentral . Hal ini karena instrumen tersebut merupakan penentu dari perubahan tingkat suku bunga dan dasar moneter , sebagai sumber utama dari jumlah penawaran uang .
Terdapat dua tipe dari kebijakan operasi pasar terbuka , yaitu sebagai berikut .
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka bersifat dinamis , yaitu kebijakan bank sentral dalam upaya mengubah tingkat cadangan devisa dan dasar moneter .
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka bersifat menjaga atau defensive , yaitu kebijakan bank sentral yang bertujuan untuk menghentikan pergerakan faktor-faktor tertentu yang dapat mengubah cadangan devisa dan dasar moneter .
Keuntungan Kebijakan Operasi Pasar Terbuka dibandingkan dengan kebijakan lainya , yaitu sebagai berikut .
Bank sentral dapat mengambil inisiatif .
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka bersifat fleksibel dan memiliki ketepatan sasarn yang baik .
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka dapat dengan mudah diganti
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka dapat dilaksanakan dengan cepat , tidak memerlukan keterlambatan yang bersifat administratif .
• Kebijakan Politik Diskonto
Kebijakan Politik Diskonto adalah kebijakan dalam hal menjaga kestabilan nilai rupiah yang dijalankan oleh bank sentral dalam mengatur tingkat suku bunga .
Pelaksanaan kebijakan politik diskonto yang dilakukan oleh pemerintah dapat menimbulkan kerugian . Trdapat dua kerugian yang signifikan dari kebijakan plitik diskonto yang menyebabkan banyak dari para monetarist tidak merekomendasikan kebijakan ini , yaitu sebagai berikut .
Kepanikan pasar yang bersifat syok dapat terjadi , ketika bank sentral mengumumkan perubahan tingkat suku bunga .
Ketika bank sentral menentukan tingkat suku bunga pada suatu tingkat tertentu fluktuasi besar dapat terjadi .
• Kebijakan Cash Ratio
Penentuan kenaikan cadangan kas minimum bank umum di bank sentral menyebabkan jumlah uang yang ditawarkan kepada masyarakat menjadi turun . Begitu pula sebaliknya , penurunan persentasi cadangan kas minimum dapat mningkatkan jumlah uang yang ditawarkan di masyarakat .
Kelebihan dari penggunaan Kebijakan Cash Ratio dalam mengontrol jumlah uang yang ditawarkan , yaitu dapat mempengaruhi semua bank secara sama dan memiliki efek yang besar terhadap jumlah yang beredar .
Dengan berbagai kebijakan diatas , diharapkan pemerintah dapat menentukan berapa besarnya jumlah uang yang harus beredar di masyarakat .
Fungsi uang:
1. Sebagai alat tukar (Medium of Exchang)
2. Alat penyimpanan nilai (Store of Value)
3. Satuan unit hitung (Unit of Account)
Syarat-syarat uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat dipakai sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidak-tidaknya keberadaanya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Jenis-jenis uang dan pembuatannya
Uang Kartal (common money)
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Uang kartal terdiri dari uang logam dan uang kertas (flat), yaitu :
1. Uang Logam
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
Uang Logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam, biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
Uang logam memiliki 3 macam nilai :
1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp 500,00).
3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso.
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung didalamnya; semakin besar kandungan emas dan perak didalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
Kelemahannya:
o Emas dan perak memerlukan tempat yang besar untuk menyimpanya
o Emas dan perak merupakan benda yang berat
o Emas dan perak sukar untuk ditambah sehingga bisa menghambat perdagangan
Uang Flat (Uang Kertas)
Mulai dipakai antara Perang Dunia I dan perang Dunia II
Adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). Diumumkan oleh pemerintah atau yang disahkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah atau apa saja yang secara hokum harus diterima jika diserahkan baik salam pembelian barang dan jasa atau ntuk pembayaran utang.
Uang Giral
Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
Bank-Bank Komersial
Dengan ciri-ciri umum:
Menerima dari nasabahnya
Memperkenankan deposito tersebut ditransfer dengan menggunakan cek dari rekening nasabah yang satu kerekening nasabah lain di seluruh negeri
Melakukan investasi dalam bentuk surat berharga pemerintah
Kegiatan Antar Bank
Memberikan pinjaman berkelompok (Pool Loan)
Kliring house dimana hutang piutang antar bank diperhitungkan
Proses Penciptaan Uang Giral oleh Bank Umum
Asumsi:
Rasio cadangan wajib tetap (fixed required reserve ratio)
Tanpa kelebihan cadangan (no excess reserves) selalu diinvestasikan kembali
Tidak ada aliran uang keluar (cash drain) jumlah uang beredar tetap
Tabel: Proses Penciptaan Uang Giral oleh Bank-Bank Umum
Bank
Umum Tabungan
Giral Cadangan peminjaman Jumlah
Tabungan
Giral
I 10.000 2.000 8.000 10.000
II 8.000 1.600 6.400 18.000
III 6.400 11.280 5.120 24.400
IV 5.120 1.024 4.096 29.520
V 4.096 819,2 3.276,8 33.616
VI … … … …
… … … … …
Soal pilihan ganda
1. Motif seseorang untuk memiliki uang adalah sebagai berikut , kecuali …
a. Konsumsi d. Berjaga-jaga
b. Spekulasi e. Jawaban tidak ada yang benar
c. Transaksi
2. Dibawah ini adalah macam-macam fungsi uang , kecuali …
a. Sebagai alat tukar d. Sebagai penyimpan nilai
b. alat penimbun kekayaan e. alat untuk berjaga-jaga di masa depan
c. Sebagai satuan hitung
3. Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah , dan dikeluarkan oleh Bank Indonesia disebut sebagai …
a. Uang giral d. Cek
b. Uang kartal e. Uang jaminan
c. Uang logam
4. Dibawah ini merupakan contoh uang giral , kecuali …
a. Cek d. Uang kartal
b. Telegraphic transfer e. Kartu kredit
c. Travelers cheque
5. Perhatikan pernyataan dibawah ini .
a. Mempermudah dalam pembayaran karena tidak perlu menghitung jumlah uang , hanya menuliskan jumlah nominal dalam kertas .
b. Lebih aman karena tidak perlu dibawa kemana-mana .
c. Lebih likuid dibandingkan dengan uang kartal .
d. Nilainya tidak terbatas .
e. Dapat diterima disemua tempat .
Dari pernyataan diatas , yang termasuk keuntungan dalam menggunakan uang giral adalah …
a. a, b, c d. b, c , d
b. a, b, e e. b, c , e
c. a, b, d
6. Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran secara kredit , hal ini merupakan fungsi turunan uang sebagai …
a. Pembentuk kekayaan d. Alat penyimpan kekayaan
b. Penunda pembayaran e. Penunjuk harga
c. Pembentuk modal
7. Berikut ini adalah pengelompokan bank berdasarkan fungsinya , kecuali …
a. Bank umum d. Bank tabungan negara
b. Bank perkreditan rakyat e. Bank syariah
c. Bank sentral
8. Berikut adalah tugas Bank Indonsia , kecuali …
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Menetapkan nilai suku bunga tabungan yang berlaku di bank-bank
c. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
d. Mengatur bank-bank
e. Mengawasi bank-bank
9. Menurut teori permintaan uang Cambridge Equation oleh D.H Robertson , pengertian uang adalah …
a. Alat tukar d. Daya jual
b. Alat pembayaran e. Kekayaan
c. Daya beli uang untuk membeli barang-barang
10. Tujuan tunggal Bank Indonesia adalah …
a. Menjaga kestabilan neraca pembayaran
b. Memelihara tetap kokohnya dasar perekonomian Indonesia
c. Memelihara kestabilan nilai rupiah
d. Mendapatkan keuntungan maksimal
e. Mendapatkan kpercayaan dari masyarakat
Jawaban Kunci
1. E
2. D
3. B
4. D
5. A
6. B
7. E
8. D
9. E
10. B
Referensi :
1. Ekonomi Makro, Analisis IS- LM, karangan Prof. Soedijono R.
2. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X , Widya Utama.
3. http://www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar