Sabtu, 17 April 2010

Tugas NonAkademis 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indikator status kesehatan wanita dilihat dari Usia Harapan Hidupnya dapat diartikan sebagai pengukuran tingkat kesehatan wanita yang dapat mempengaruhi usia harapan hidupnya sehingga kita dapat mengetahui penyebab-penyebab harapan hidup seorang wanita, sehingga dengan indikator ini kita sebagai tenaga kesehatan dapat mencegah dan menanggulangi penurunan usia harapan hidup seseorang wanita dengan meminimalkan faktor-faktor penyebab penurunan usia harapan hidup.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa lebih memahami tentang indikator status kesehatan wanita dilihat dari Usia Harapan Hidupnya.
b. Tujuan Khusus

• Agar mahasiswa dapat menjelaskan definisi usia harapan hidup

• Agar mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama

• Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan hidup.

1.3 Rumusan Masalah
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan permasalahan yang ditimbulkan sbb:

A. Apa definisi usia harapan hidup?

B. Apasaja hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama?

C. Apasaja faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan hidup?

BAB II
ISI
“ USIA HARAPAN HIDUP “
2.1 Definisi
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia. Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan hidup perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada 2000.
Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data, wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini semakim meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah itu sebagai akibat bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi membaiknya derajat kesehatan masyarakat.

2.2 Hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa faktor: (Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor)

Pola makan

Penyakit bawaan dari lahir: mereka yang diberi berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjalani hidup lebih panjang adalah orang-orang yang terkait dengan rendahnya penyakit degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan manusia, seperti penyakit kanker, jantung koroner, diabetes dan stroke.

Lingkungan tempat tinggal

Stress atau tekanan.













2.3 Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan hidup.

a. GIZI

Melewati kehidupan di dunia hingga usia 100 tahun mungkin menjadi harapan sebagian manusia. Mereka berpendapat bahwa dengan semakin panjang umur semakin banyak hal-hal yang dapat dilakukan, terlepas itu perbuatan yang baik maupun buruk. Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa faktor. Tapi yang paling berpengaruh adalah pola makan.
Mereka yang mempunyai kesempatan untuk menikmati hidup lebih lama ini adalah orang-orang yang sangat memperhatikan pola makannya. “Mereka mengurangi konsumsi kalori ke dalam tubuhnya.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor:

Orang-orang lanjut usia ini mulai mengurangi konsumsi kalori dengan hanya memakan kacang-kacangan (kedelai), makan ikan dan minum teh hijau maupun teh hitam.

Melakukan puasa seperti yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadhan.

Melakukan diet terhadap jenis makanan goreng-gorengan, selain juga mengurangi porsi makan sehari-hari.

Pada awal usia 50 tahunan, disaat proses metabolisme tubuh sudah mulai lambat, mereka banyak makan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang bermanfaat bagi tubuh.

Makan ikan yang mengandung zat omega 3 yang sangat tinggi, yang dapat mengurangi kolesterol dalam tubuh.

Mereka juga memangkas konsumsi protein dan lemak dalam tubuh, dengan cara mengurangi makanan yang mengandung lemak dan protein hewani, seperti telor, susu, daging, keju, dsb.

Menyarankan agar para manula tersebut mulai kembali ke makanan 'back to nature' atau kembali ke alam. Diantaranya degan cara mengkonsumsi makanan tanpa dimasak atau menjadi seorang vegetarian.







b. MEROKOK

Merokok mengurangi usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Atau kalau anda tidak merokok berarti menambah usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Demikian antara lain hasil penelitian selama 50 tahun di Inggris mengenai dampak merokok terhadap kesehatan. Hasil penelitian yang dimuat di Jurnal Kesehatan Inggris ini menunjukkan, terdapat 20 penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok.
Penelitian terlama tentang dampak merokok terhadap kesehatan menunjukkan bahwa rata-rata perokok meninggal dunia 10 tahun lebih cepat dibanding mereka yang tidak merokok. Penelitian ini dimulai 50 tahun lalu ketika untuk pertama kalinya muncul kaitan antara merokok dan kanker paru-paru. Temuan ini sangat penting untuk mendorong orang berhenti merokok. Penelitian ini melibatkan sekitar 35 ribu dokter di Inggris yang lahir antara tahun 1900 dan 1930. Para ilmuwan memantau kebiasaan merokok mereka selama lebih dari 50 tahun. Dan data paling akhir menunjukkan resiko yang ada jauh lebih besar dari perkiraan awal.
Sir Richard Peto, yang terlibat dalam penelitian ini hampir selama 40 tahun mengatakan, temuan yang ada menunjukkan berhenti merokok akan meningkatkan kuantitas dan kualitas hidup. "Bahkan setelah 20 tahun, bila anda berhenti merokok, anda bisa menghindari sembilan dari 10 resiko yang ada. Jika anda berhenti merokok setelah 10 tahun, anda bisa terbebas dari hampir semua resiko yang ada. Masalahnya adalah begitu orang merokok, susah untuk menghentikan kebiasaan itu. Banyak orang yang mengaku tak bisa berhenti merokok," katanya.
Mereka yang berhenti merokok pada usia 60 tahun, bisa meningkatkan harapan hidup selama tiga tahun. Sementara bila seseorang berhenti merokok pada usia 30 tahun, berbagai dampak negatif terhadap kesehatan bisa diminimalkan.
Ada sekitar 20 penyakit yang terkait dengan merokok ini, antara lain penyakit jantung, stroke, dan berbagai macam kanker. Di negara berkembang dewasa ini, semakin banyak orang merokok. Sejak penelitian ini dilakukan, diperkirakan 100 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat merokok. "Kematian itu disebabkan merokok telah dibuktikan sebagai penyebab berbagai penyakit saluran pernapasan seperti penyakit paru obstruktif menahun, kanker paru, dan diyakini merupakan faktor resiko untuk penyakit jantung, stroke, dan berbagai penyakit kronis lain".
c. MENOPAUSE

Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatnya umur harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun. Disamping itu terjadi pula pergeseran umur menopause dari 46 tahun pada tahun 1980 menjadi 49 tahun pada tahun 2000.
Jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5% dari total penduduk.
Pada usia 50 tahun, perempuan memasuki masa menopause sehingga terjadi penurunan atau hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan perempuan mengalami keluhan atau gangguan yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Padahal estrogen tersebut mempunyai manfaat yang beragam, sehingga menurunnya produksi hormon akan berpengaruh terhadap beberapa perubahan penting dalam tubuh.

Apa saja gejala-gejala awal yang menandakan kurangnnya kadar estrogen ?

• Wajah kemerahan
• Keringat pada malamm hari
• Rasa sakit dan nyeri (nyeri tulang dan sendi)
• Kekeringan didaerah vagina
• Masalah kandung kemih
• Hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri
• Kulit kering
• Gangguan tidur
• Emosi yang mudah berubah-rubah
• Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
• Gejolak panas di dada dan muka (hot flushes)
• Sakit kepala
• Mudah pingsan
• Depresi
• Daya ingat menurun
• Sulit konsentrasi
• Penyakit jangka panjang seperti tulang keropos (osteoporosis), jantung koroner, stroke, kanker usus besar.



Anda dapat mengukur kadar estrogen dengan berkonsultasi pada dokter yang akan melakukan pemeriksaan darah sederhana. Bila anda telah mengetahui penyebab timbunya gejala-gejala tersebut, anda dapat memulai usaha untuk mengatasinya.
Mengatasi menopause, degan Terapi penggantian hormon (TPH) bertujuan untuk mengganti hormon yang mulai menghilang agar efek-efek menopause dapat diatasi. Berkonsultasi pada ahli kandungan untuk membantu anda mempertimbangkan risiko TPH dan menemukan penanganan yang paling tepat untuk anda. Walupun efek samping yang akan muncul telah diketahui, kini anda bias mendapatkan pengobatan yang disesuaikan dengan keadaan anda untuk menghilangkan atau memperkecil efek samping. Ingat bahwa setiap wanita adalah berbeda.
Olahraga merupakan hal yang penting, tidak saja untuk kesehatan umum anda, tetapi juga memperbaiki densitas/kepadatan tulang anda dan menghilangkan gejala-gejala menopause.
• Diet tradisional Asia tampaknya memberi keuntungan yang penting. Diet Asia ini:
1. mengandung kurang dari 20% kalori yang berasal dari lemak
2. Membatasi masukan daging
3. Kaya akan berbagai macam buah, sayur serta kacang-kacangan
4. Memasukan menu dari tahu atau olahan kedelai paling tidak sekali sehari. (Produk olahan kedelai mengandung fitoestrogen, yang merupakan sebuah tipe hormon tanaman yang diyakini bermanfaat bagi menopause. Namun demikian, preparat tersebut belum terbukti keuntungannya untuk mengatasi osteoporosis dan efek kardiovaskuler akibat menopause.
• Hindari fakor-faktor yang memicu gejala-gejala menopause anda.kemerahan pada wajah dapat di picu oleh makanan nyang panas atau pedas. Alkohol, kafein dan gula juga dapat memicu kemerahan pada wajah.
• Krim vagina dan jel dapat di gunakan untuk mengurangi kekeringan dan rasa gatal pada vagina.. Preparattersebut juga dapat di gunakan pada saat berhubungan seksual, untuk mengurangi rasa sakit.

d. OSTEOPOROSIS

Seiring meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia, masalah osteoporosis/tulang keropos perlu mendapat perhatian serius. Semakin tua seseorang, semakin mudah terserang osteoporosis.
Orang lanjut usia merupakan sasaran paling rapuh untuk terkena osteoporosis. Ketika perempuan mencapai usia 80 tahun, ia mengalami resiko 40% mengalami 1 atau lebih patah tulang belakang. Data dunia juga menyebutkan satu dar tiga wanita beresiko terkena osteoporosis.
Kunci utama untuk melawan rapuh tulang diantaranya:
• Perhatikan gaya hidup
• Perhatikan pola makan
• Aktifitas fisik

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia.
Penyebab panjangnya umur manusia, tergantung dari beberapa faktor:
1. Pola makan
2. Penyakit bawaan dari lahir
3. Lingkungan tempat tinggal
4. Stress atau tekanan

Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan hidup:
1. Gizi
2. Merokok
3. Menopause
4. Osteoporosis

3.2 Saran

Dari makalah yang saya susun ini, saya harap pembaca dapat memahami betul tentang indikator status kesehatan wanita dilihat dari usia harapan hidup.
Seorang Bidan harus berpengetahuan luas untuk mendukung prakteknya di masyarakat.




















DAFTAR PUSTAKA


1. Hendrizal.21 April 2008.Lansia dan Agenda ke Depan.http://www.hupelita.com.13 Mei 2008.

2. Klinik.3 Maret 2008.Pola Makan dan Usia Harapan Hidup.http://situs kespro.info/aging/referansi.htm.13 Mei 2008.

3. Depkes.9 Juni 2007.Terjadi Pergeseran Umur Menopause.http://www.mkia-kr.ugm.ac.id.13 Mei 2008.

4. DR.Ridwan Amirudin, SKM,M.Kes.10 Mei 2008.Tidak Merokok Menambah Usia Harapan Hidup 10 tahun.http;//www.bkkbn.go.id.13 Mei 2008.

5. Prof. Dr. Haryono Suyono.5 Mei 2008.Pekerjaan Rumah Yang Menumpuk.http://www.bkkbn.go.id.11 Mei 2008.

6. http://www.google.makalahkesehatan.com

Tugas Akademis 3

BAB 10
Pendapatan Nasional
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional (national income) adalah Pendapatan yang diterima oleh suatu Negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
Pendapatan Nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan/Metode Produksi
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran
3. Pendekatan/Metode Pendapatan
1. Pendekatan/Metode Produksi
Berdasarkan pendekatan/metode produksi, pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) dari setiap proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara untuk kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun).
Ada 11 (sebelas) lapangan usaha yang mempengaruhi pendapatan nasional dilihat dari pendekatan produksi, yaitu:
a. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
b. pertambangan dan penggalian;
c. industri pengolahan;
d. listrik, gas dan air minum;
e. bangunan;
f. perdagangan, hotel dan restoran;
g. pengangkutan dan komunikasi;
h. bank dan lembaga keuangan lainnya;
i. sewa rumah;
j. pemerintahan dan pertahanan; dan
k. jasa-jasa.
Maksud dari metode produksi ini, jumlah seluruh hasil produksi (output) suatu negara dalam satu tahun dikalikan harga satuan masing-masing. Sehingga bila dituliskan dalam rumus akan nampak sebagai berikut:
PDB/Y = {(Q1 . P1) + (Q2 . P2) + ... + (Qn . Pn) }
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional (PDB)
Q1 = Jumlah barang ke - 1
P1 = Harga barang ke - 1
Q2 = Jumlah barang ke - 2
P2 = Harga barang ke - 2
Qn = Jumlah barang ke - n
Pn = Harga barang ke - n
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan/metode produksi ini dinamakan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Untuk tingkat propinsi di Indonesia disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).


2. Pendekatan/Metode Pengeluaran
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun.
Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga Produsen, Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
Pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud adalah:
No. Rumah Tangga Pengeluaran untuk Lambang
1.

2.

3.

4. Konsumen

Produsen

Pemerintah

Masyarakat Luar Negeri Konsumsi (Consumption)

Investasi (Investment)

Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)

Ekspor-Impor (Export-Import) (X – M) C

I

G

(X-M)
Dari tabel di atas, bila digambarkan dalam sebuah rumus, maka akan nampak sebagai berikut:
PNB/Y = C + I + G + (X - M)
Bila PNB (GNP) dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan Pendapatan per Kapita.
3. Pendekatan/Metode Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada Rumah Tangga Produsen selama satu tahun. Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan atau metode pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut:
No. Pemilik Faktor Produksi Penerimaan Lambang
1.

2.

3.

4. Alam

Tenaga Kerja

Modal

Skill Sewa (rent)

Upah/Gaji (wage)

Bunga (interest)

Laba (profit) r

w

i

p
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan atau metode pendapatan ini dinamakan Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI). Dengan demikian bila digambarkan dalam rumus, maka akan nampak sebagai berikut:
PN / Y = r + w + i + p

B. Konsep Pendapatan Nasional
1. Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu Negara selama satu tahun.


2. Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu Negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun
GNP = GDP - (Net Factor Income From Abroad) dimana NFIFA = neto faktor LN
3. Net National Product (NNP/PNN)
NNP = GNP – (Depreclation + Replacement)
Dimana Depreclation : penyusutan, Replacement : penggantian barang modal
4. Net National Income (NNI)
NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tidak langsung)
5. Personal Income (PI)
PI = (NNI + Transfer payment) – (Social security payment + Assurance + undistributed profit + corporate taxes)
6. Disposible Income
DI = PI – Direct Tax














Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya . Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB
 PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah)
Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
 PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
 PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan
Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi , salah satunya adalah Koefisien Gini .


Soal pilihan ganda
1. Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah....
a. Pendapatan Nasional d. Produksi yang rendah
b. Produksi yang tinggi e. Jumlah penduduk yang sedikit
c. Jumlah penduduk yang banyak
2. Faktor produksi yang tidak dapat dipindah ke negara lain adalah...
a. Uang d. modal
b. Tenaga kerja e. kekayaan alam
c. Tanah
3. Hubungan antara dua negara yang tidak termasuk hubungan ekonomi dan dibicarakan dalam ekonomi internasional adalah....

a. pertukaran hasil produksi d. jawaban a dan c benar
b. pertukaran informasi politik e. hanya c saja yang benar
c. pertukaran sarana produksi

4. Jika Indonesia mengimpor pesawat terbang dari Amerika secara kredit maka
hubungan yang terjadi adalah....

a. hubungan dagang d. jawaban a dan c yang benar
b. hubungan pertukaran sarana produksi e. hanya b yang benar
c. hubungan hutang piutang

5. Pencetus konsep pendapatan nasional yang pertama kali adalah...

a. Sukirno d. Sir William Petty
b. Sutrisno e. Netto
c. Bruto

6. Variabel yang besarnya ditentukan oleh kekuatan diluar model adalah....

a. Variabel eksogen d. Variabel y
b. Variabel indogen e. Variabel m
c. Variabel x

7. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, kecuali...

a. Pendekatan pendapatan d. Pendekatan Konsumen
b. Pendekatan Produksi e. Jawaban a, b dan c benar
c. Pendekatan Pengeluaran

8. Pendekatan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu adalah...

a. Pendekatan pendapatan d. Pendekatan Konsumen
b. Pendekatan Produksi e. Jawaban a, b dan c benar
c. Pendekatan Pengeluaran

9. Pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu disebut....

a. Permintaan d. tabungan
b. Penawaran e. investasi
c. Konsumsi

10. Hal yang perlu di pertimbangkan untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara adalah sebagai berikut, kecuali....

a. Permintaan agregat d. penghitungan PDB
b. jumlah dan komposisi penduduk e. faktor-faktor ekonomi
c. jumlah dan struktur kesempatan kerja















Jawaban Kunci

1. A
2. E
3. B
4. D
5. D
6. A
7. D
8. B
9. C
10. A





BAB 11 & 12
Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi

Produsen dan Konsumen,secara sederhana akan melakukan kegiatan penjualan dan pembelian di pasar yang saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut,mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli,dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian kita memerlukan lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal,lembaga asuransi,lembaga penjamin,pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah pedesaan.Lembaga perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat,yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya.Pergerakan sektor ekonomi dari produsen,biasa disebut oleh para ekonom dengan perkembangan sektor riil,yang perkembangannya dapat diketahui secara tidak langsung dengan memonitor antara lain data perkembangan pemberian fasilitas kredit baru oleh perbankan nasional dan data perkembangan produksi dari berbagai kegiatan sektor ekonomi.Sistem perekonomian sederhana tersebut dalam keadaan normal biasanya akan berjalan dengan sendirinya,tanpa perlu pengaturan yang ketat dari Pemerintah.Dan memang inilah yang biasa didambakan oleh para teknokrat ekonomi klasik, bahwa pasar dapat mengatur segalanya dengan baik dan sempurna.Dengan perkataan lain seolah-olah sistem perekonomian tersebut akan bekerja secara otomatis melalui tangan kuat yang mengaturnya dari luar,atau biasa disebut dengan the invisible hand.

A.Analisis Pendapatan Nasionl Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana dua sektor
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut.Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional.Namun,tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional.Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya,seperti memasak,mencuci,dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa.Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa.Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha,misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum,maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional.Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain.Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional.Beberapa tahun kemudian,apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis,maka hasil penjualan itu menjadi pendapatan baginya.Akan tetapi,pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional.Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional.Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara.Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda.Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan.Oleh sebab itu,alat ukur yang paling mudah adalah harga.Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara.Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara,usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan.Usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk.Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali,peningkatan pendapatan per kapita tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, bahkan bisa terjadi pendapatan per kapita akan menurun.Oleh karena itu,pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional.

B.Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.



Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus,dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45.Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.

Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung
pada hal berikut.
1. Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
2. Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
3. Tuntutan lingkungan.

Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut.
1. Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
2. Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
3. Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.

Manfaat;
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode,perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri,pertanian,atau negara jasa.Contohnya,berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris,Jepang merupakan negara industri,Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa,dan sebagainya.Disamping itu,data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian,pertambangan,industri,perdaganan,jasa,dan sebagainya.Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu,membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah,dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Faktor yang memengaruhi;
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sector-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat,maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional),yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga,tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

C.Angka Pengganda
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess reserves; equal to 1 required reserve ratio” (Schiller, 1996:279 - 280).

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa angka pengganda uang atau money multiplier ada hubungannya dengan cadangan dollar,sistem perbankan dengan kurs dollar “Money Multiplier is ratio of the changes in the quantity of money to the changes in the monetary base” (Parkin, 1993 :768).Monetary base (uang primer) adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan bank.Jika monetary base naik,maka uang kartal dan cadangan bank juga naik.Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman dan tambahan uang yang beredar.Money Multiplier adalah proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum, yaitu sebagai berikut:
Contoh: Bank Nasional memberikan pinjaman kepada Tuan Abdulah sebesar Rp 1 juta.Asumsi tidak ada kebocoran kas,Tuan Abdulah menyimpan uang Rp 1 juta tersebut ke Bank Perdana dalam bentuk giro (demand deposit),Perkembangan sistem NOW (giro tanpa bunga) dan pasar uang membuat makin luasnya pengertian M1 dengan memasukkan juga NOW dan rekening-rekening yang serupa pada koperasi simpan-pinjam dan bank-bank tabungan(selain uang kartal yang biasa kita lihat dan deposito).Jumlah uang beredar (JUB) yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000: 162).Uang kartal (currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau bank sentral dalam bentuk uang kertas atau uang logam.Uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank umum.Contoh uang giral adalah cek, bilyet giro. Uang kuasi meliputi:Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada BPR.Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan BPR bersangkutan.Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang buku simpanannya dapat diperdagangkan.(Subagyo, 1997: 10,72 - 73).Menurut Dombush ada beberapa cara untuk mempengaruhi uang beredar,salah satunya yaitu melalui koefisien angka pengganda uang.Nilai koefisien angka pengganda uang tergantung pada nilai dari uang kartal dan cadangan bank.Semakin kecil nilai dari rasio tersebut, semakin besar nilai koefisien angka pengganda uang. Nilai uang kartal yang rendah berarti masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank daripada di rumah. Selanjutnya nilai cadangan bank yang rendah berarti lebih banyak uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. Bagian dari jumlah uang beredar yang dipegang masyarakat dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak dan perilaku masyarakat (Nilawati, 2000: 160)

D.Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran

Didasarkan pada fakta itulah A.W.Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.Dari hasil pengamatannya,ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran,dalam arti jika inflasi tinggi,maka pengangguran akan rendah.Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi.Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi.Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara.Karena itu,setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran,yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pengangguran di Indonesia menjadi masalah yang terus menerus membengkak.Sebelum krisis ekonomi tahun 1997,tingkat pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5 persen dan pada tahun 1997 sebesar 5,7 persen.Tingkat pengangguran sebesar 5,7 persen masih merupakan pengangguran alamiah.Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu tingkat pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan.Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5-6 persen atau kurang.Artinya jika tingkat pengangguran paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment).Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar diban-dingkan dengan lapangan kerja yang tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut semakin membesar setelah krisis ekonomi.Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus makin dalam,tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).Mengacu pada kurva Phillips di bawah ini,dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia.Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada.Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.
Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas,maka dapat disimpulkan bahwa,ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi.Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1 persen maka pengganguran akan meurun sekitar 0,46 persen.Dengan demikian,penggambaran kurva Phillip yang menghubungkan inflasi dengan tingkat penggangguran untuk kasus Indonesia tidak tepat untuk digunakan sebagai kebijakan untuk menekan tingkat pengangguran.Hasil analisis statistik pengujian pengaruh inflasi terhadap pengangguran selama periode 1980–2005 seperti terlihat hasil analisis statistik di bawah ini juga membuktikan secara meyakinkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara inflasi dengan tingkat pengangguran.Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor,antara lain,konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.Dengan kata lain,inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.Artinya,tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi,dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan,yaitu inflasi ringan,sedang,berat,dan hiperinflasi.Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun;inflasi sedang antara 10%-30% setahun; berat antara 30%-100% setahun;dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal,yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.Jadi,inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu:kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah atau gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
3. Kenaikan harga barang impor.
4. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru.
5. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.




Soal pilihan ganda
1. Pernyataan berikut ini yang benar mengapa Ilmu ekonomi dipelajari, adalah ...
a. Membantu seseorang dalam mengelola kekayaannya
b. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk memecahkan masalah ekonomi
c. Untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan
d. Membantu pengusaha dalam menentukan harga
e. Untuk bisa bertahan hidup

2. Dalam analisis keefektifan kebijakan fiskal yang terjadi pada Liquidity Trap Range adalah …
a. Paling efektif
b. Tidak efektif
c. Kurang efektif
d. Tergantung pajak yang ada
e. Sangat efektif

3. Permasalahan ekonomi makro mencakup dua hal yakni masalah jangka panjang dan masalah jangka pendek. Masalah jangka pendek meliputi …
a. Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran
b. Inflasi dan pertambahan penduduk
c. Pengangguran dan pertambahan kapasitas factor produksi
d. Kurangnya sumber daya alam
e. Inflasi dan ketersediaan dana investasi

4. Dalam analisis jangka pendek ada beberapa faktor yang diasumsikan tidak berubah atau tidak bisa diubah, yaitu seperti dibawah ini, kecuali ...
a. Kapasitas produksi total dari perekonomian
b. Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja
c. Inflasi dan fluktuasi
d. Harga barang dan jasa
e. Lembaga social dan politik

5. Untuk menjalankan perekonomian jangka pendek pemerintah harus membuat kebijakan jangka pendek, adalah seperti dibawah, kecuali …
a. Menambah jumlah uang yang beredar
b. Mengeluarkan obligasi Negara
c. Menekan pertumbuhan penduduk
d. Menurunkan bunga kredit bank
e. Meningkatkan kapasitas produksi

6. Dibawah ini adalah pernyataan yang ditekankan dalam teori inflasi structural. Kecuali …
a. Menerangkan proses inflasi jangka panjang di Negara sedang berkembang
b. Jumlah uang yang beredar bertambah dan secara pasif mengikuti dan menampung kenaikan harga-harga tersebut
c. Inflasi selalu terjadi pada Negara sedang berkembang
d. Ketegaran-ketegaran yang ada disebabkan oleh kebijaksanaan harga atau moneter pemerintah sendiri
e. Memberikan pengarahan mengenai laju inflasi

7. Menurut teori structural ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inflasi, salah satunya adalah ketegaran yang berkaitan dengan …
a. Kegagalan pasar
b. Ketidakpuasan kebutuhan
c. Pengangguran
d. Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor
e. Ketidakelastisan harga

8. Perbedaan demand inflation dengan cost inflation terlihat pada …
a. Dari segi kenaikan harga out put
b. Volume out put ( GDP riil )
c. Omzet penjualan
d. Permintaah dan penawaran
e. Sarana produksi
9. Kenaikan harga barang akhir ( output ) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga faktor produksi. Keadaan ini terjadi dalam pasar …
a. Suppresed inflation
b. Demand inflation
c. Supply inflation
d. Monopolistik
e. Cost inflation
10. Keadaan perekonomian dimana terpenuhi syarat keseimbangan pasar barang tetapi tidak memenuhi syarat keseimbangan di pasar uang atau sebaliknya, disebut …
a. Keseimbnagan sementara
b. Keseimbangan pasar barang
c. Keseimbangan konsumsi
d. Keseimbangan pasar uang
e. Keseimbangan semu









Jawaban Kunci

1. B
2. C
3. A
4. E
5. A
6. B
7. C
8. A
9. B
10. E










BAB 13 & 14
Uang, Bank, dan Penciptaan Uang
UANG
Hakikat uang dan Lembaga Keuangan
Definisi Uang:
Adalah alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Keberadaan uang menyediakan alternative transaksi yang lebih mudah daripada Barter yang lebih kompleks tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam system ekonomi modern karena membutuhkan ornag yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Sejarah
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukarang karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Singkatnya apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya menghadapakan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilki dengan barang lain yang dibutuhkan olenya. Akibatnya muncullah system barter, yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hamper sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam, logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uag logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakan uang kertas.
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transakasi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan dipandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminanya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan ‘kertas bukti’ tersebut sebagai alat tukar.

BANK
Bank merupakan lembaga penting dalam melaksanakan kebijakan moneter , karena bank dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat . Secara umum , bank biasanya dikenal sebagai tempat untuk menabung dan meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan . Berikut ini adalah pengertian atau definisi bank .
Menurut undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 .
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak .
Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990
Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan , melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan .
Berdasarkan definisi-definisi diatas , maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat.
Bank Sentral dan Bank Umum
 Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara pada umumnya adalah suatu instasi yang bertanggung jawab atas kbijakan moneter di wilayah negara tersebut . Bank sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang , stabilitas sektor perbankan , dan sistem finansial secara keseluruhan . Indonesia memiliki bank sentral dengan nama Bank Indonesia . Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 23 Tahun 1999 adalah bank sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara yang independen , bebas campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya , kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang yang mengaturnya .
 Bank Umum
Bank umum merupakan jenis bank yang biasa kita kenal dan paling sering kita jumpai keberadaannya di sekitar kita . Bank umum inilah salah satu yang menjadi tanggung jawab pengawasan bank sentral . Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 , bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah , yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran . Dalam kegiatannya , hendaknya bank umum tidak semata-mata mencari keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik , tetapi kegiatannya itu harus diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat .
Kebijakan Moneter
Arus uang di Indonesia diatur oleh Bank Indonesia (BI) . Jumlah uang yang beredar di dalam negeri dipengaruhi oleh arus uang yang dikeluarkan oleh BI dan arus barang dari luar negeri . Menjaga kestabilan nilai mata uang rupiah sangat penting dilakukan agar kemampuan daya beli masyarakat tidak menurun . Lembaga yang bertugas untuk menjaga kestabilan nilai rupiah adalah Bank Indonesia . Dalam menjaga kestabilan nilai mata uang rupiah , BI dapat mwnambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat .
Kebijakan moneter mrupakan suatu tindakan penyeimbang dari kebijakan fiskal . Instrumen BI dalam melakukan kebijakan moneter diantaranya sebagai berikut .
• Open Market Operation (Kebijakan Operasi Pasar Terbuka)
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka adalah kebijakan moneter paling penting dan paling sering dilakukan oleh bank sentral . Hal ini karena instrumen tersebut merupakan penentu dari perubahan tingkat suku bunga dan dasar moneter , sebagai sumber utama dari jumlah penawaran uang .
Terdapat dua tipe dari kebijakan operasi pasar terbuka , yaitu sebagai berikut .
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka bersifat dinamis , yaitu kebijakan bank sentral dalam upaya mengubah tingkat cadangan devisa dan dasar moneter .
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka bersifat menjaga atau defensive , yaitu kebijakan bank sentral yang bertujuan untuk menghentikan pergerakan faktor-faktor tertentu yang dapat mengubah cadangan devisa dan dasar moneter .
Keuntungan Kebijakan Operasi Pasar Terbuka dibandingkan dengan kebijakan lainya , yaitu sebagai berikut .
 Bank sentral dapat mengambil inisiatif .
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka bersifat fleksibel dan memiliki ketepatan sasarn yang baik .
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka dapat dengan mudah diganti
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka dapat dilaksanakan dengan cepat , tidak memerlukan keterlambatan yang bersifat administratif .
• Kebijakan Politik Diskonto
Kebijakan Politik Diskonto adalah kebijakan dalam hal menjaga kestabilan nilai rupiah yang dijalankan oleh bank sentral dalam mengatur tingkat suku bunga .
Pelaksanaan kebijakan politik diskonto yang dilakukan oleh pemerintah dapat menimbulkan kerugian . Trdapat dua kerugian yang signifikan dari kebijakan plitik diskonto yang menyebabkan banyak dari para monetarist tidak merekomendasikan kebijakan ini , yaitu sebagai berikut .
Kepanikan pasar yang bersifat syok dapat terjadi , ketika bank sentral mengumumkan perubahan tingkat suku bunga .
Ketika bank sentral menentukan tingkat suku bunga pada suatu tingkat tertentu fluktuasi besar dapat terjadi .
• Kebijakan Cash Ratio
Penentuan kenaikan cadangan kas minimum bank umum di bank sentral menyebabkan jumlah uang yang ditawarkan kepada masyarakat menjadi turun . Begitu pula sebaliknya , penurunan persentasi cadangan kas minimum dapat mningkatkan jumlah uang yang ditawarkan di masyarakat .
Kelebihan dari penggunaan Kebijakan Cash Ratio dalam mengontrol jumlah uang yang ditawarkan , yaitu dapat mempengaruhi semua bank secara sama dan memiliki efek yang besar terhadap jumlah yang beredar .
Dengan berbagai kebijakan diatas , diharapkan pemerintah dapat menentukan berapa besarnya jumlah uang yang harus beredar di masyarakat .




Fungsi uang:
1. Sebagai alat tukar (Medium of Exchang)
2. Alat penyimpanan nilai (Store of Value)
3. Satuan unit hitung (Unit of Account)

Syarat-syarat uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat dipakai sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidak-tidaknya keberadaanya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

Jenis-jenis uang dan pembuatannya

 Uang Kartal (common money)

Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Uang kartal terdiri dari uang logam dan uang kertas (flat), yaitu :

1. Uang Logam

Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.

Uang Logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam, biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.

Uang logam memiliki 3 macam nilai :
1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp 500,00).
3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso.

Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung didalamnya; semakin besar kandungan emas dan perak didalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.

Kelemahannya:
o Emas dan perak memerlukan tempat yang besar untuk menyimpanya
o Emas dan perak merupakan benda yang berat
o Emas dan perak sukar untuk ditambah sehingga bisa menghambat perdagangan

Uang Flat (Uang Kertas)
Mulai dipakai antara Perang Dunia I dan perang Dunia II
Adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). Diumumkan oleh pemerintah atau yang disahkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah atau apa saja yang secara hokum harus diterima jika diserahkan baik salam pembelian barang dan jasa atau ntuk pembayaran utang.

 Uang Giral

Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
Bank-Bank Komersial
Dengan ciri-ciri umum:
 Menerima dari nasabahnya
 Memperkenankan deposito tersebut ditransfer dengan menggunakan cek dari rekening nasabah yang satu kerekening nasabah lain di seluruh negeri
 Melakukan investasi dalam bentuk surat berharga pemerintah
Kegiatan Antar Bank
 Memberikan pinjaman berkelompok (Pool Loan)
 Kliring house dimana hutang piutang antar bank diperhitungkan



Proses Penciptaan Uang Giral oleh Bank Umum
Asumsi:
 Rasio cadangan wajib tetap (fixed required reserve ratio)
 Tanpa kelebihan cadangan (no excess reserves) selalu diinvestasikan kembali
 Tidak ada aliran uang keluar (cash drain) jumlah uang beredar tetap

Tabel: Proses Penciptaan Uang Giral oleh Bank-Bank Umum
Bank
Umum Tabungan
Giral Cadangan peminjaman Jumlah
Tabungan
Giral
I 10.000 2.000 8.000 10.000
II 8.000 1.600 6.400 18.000
III 6.400 11.280 5.120 24.400
IV 5.120 1.024 4.096 29.520
V 4.096 819,2 3.276,8 33.616
VI … … … …
… … … … …














Soal pilihan ganda
1. Motif seseorang untuk memiliki uang adalah sebagai berikut , kecuali …
a. Konsumsi d. Berjaga-jaga
b. Spekulasi e. Jawaban tidak ada yang benar
c. Transaksi
2. Dibawah ini adalah macam-macam fungsi uang , kecuali …
a. Sebagai alat tukar d. Sebagai penyimpan nilai
b. alat penimbun kekayaan e. alat untuk berjaga-jaga di masa depan
c. Sebagai satuan hitung
3. Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah , dan dikeluarkan oleh Bank Indonesia disebut sebagai …
a. Uang giral d. Cek
b. Uang kartal e. Uang jaminan
c. Uang logam
4. Dibawah ini merupakan contoh uang giral , kecuali …
a. Cek d. Uang kartal
b. Telegraphic transfer e. Kartu kredit
c. Travelers cheque
5. Perhatikan pernyataan dibawah ini .
a. Mempermudah dalam pembayaran karena tidak perlu menghitung jumlah uang , hanya menuliskan jumlah nominal dalam kertas .
b. Lebih aman karena tidak perlu dibawa kemana-mana .
c. Lebih likuid dibandingkan dengan uang kartal .
d. Nilainya tidak terbatas .
e. Dapat diterima disemua tempat .
Dari pernyataan diatas , yang termasuk keuntungan dalam menggunakan uang giral adalah …
a. a, b, c d. b, c , d
b. a, b, e e. b, c , e
c. a, b, d
6. Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran secara kredit , hal ini merupakan fungsi turunan uang sebagai …
a. Pembentuk kekayaan d. Alat penyimpan kekayaan
b. Penunda pembayaran e. Penunjuk harga
c. Pembentuk modal
7. Berikut ini adalah pengelompokan bank berdasarkan fungsinya , kecuali …
a. Bank umum d. Bank tabungan negara
b. Bank perkreditan rakyat e. Bank syariah
c. Bank sentral
8. Berikut adalah tugas Bank Indonsia , kecuali …
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Menetapkan nilai suku bunga tabungan yang berlaku di bank-bank
c. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
d. Mengatur bank-bank
e. Mengawasi bank-bank
9. Menurut teori permintaan uang Cambridge Equation oleh D.H Robertson , pengertian uang adalah …
a. Alat tukar d. Daya jual
b. Alat pembayaran e. Kekayaan
c. Daya beli uang untuk membeli barang-barang
10. Tujuan tunggal Bank Indonesia adalah …
a. Menjaga kestabilan neraca pembayaran
b. Memelihara tetap kokohnya dasar perekonomian Indonesia
c. Memelihara kestabilan nilai rupiah
d. Mendapatkan keuntungan maksimal
e. Mendapatkan kpercayaan dari masyarakat

Jawaban Kunci

1. E
2. D
3. B
4. D
5. A
6. B
7. E
8. D
9. E
10. B

Referensi :
1. Ekonomi Makro, Analisis IS- LM, karangan Prof. Soedijono R.
2. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X , Widya Utama.
3. http://www.google.com

Kamis, 15 April 2010

tugas mkalah non akademis KUR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas Teori Organisasi Umum (Softskill). Adapun judul dari makalah ini adalah “ Kredit Usaha Rakyat“.
Selain itu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini, terutama kepada Dosen bidang studi Teori Organisasi Umum , Bapak Nurhadi. Karena saya sadar maksud beliau memberikan tugas ini semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar kami dan menambah pengetahuan kami.
Akhir kata “ Tak ada gading yang Tak retak (tak ada sesuatu yang sempurna) “ begitu pula dengan makalah yang telah saya buat ini. Oleh karena itu , saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Dan semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca atau menyimaknya.


Bekasi, April 2010

Penyusun








DAFTAR ISI


JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
I. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) ………………………........... iv
II. Latar Belakang KUR ………………………………………….............. iv
2.1 Landasan Operasional & Tujuan Kebijakan ........................... v

2.2 Skrim KUR …………………..………………………………................ vi
2.3 Kemajuan KUR …………………............................................. viii
2.4 Kendala Di Lapangan ………………………………............................ ix
2.5 Polemik di Masyarakat soal KUR …………………………….. ix
2.6 Harapan ke depan ……………………………….............................. xi
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran ............................................................ xii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xiii


I. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR), HARAPAN DAN TANTANGAN


Sejak diluncurkan oleh Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 November 2007, jumlah KUR (Kredit Usaha Rakyat) telah mencapai Rp6,8 triliun dengan 672 ribu debitor. Jika dibandingkan dengan jenis kredit lain, maka pertumbuhan KUR yang hampir Rp.1 triliun per bulan merupakan prestasi yang luar biasa.
Tujuan diluncurkannya KUR adalah (i) untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM; (ii) untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi; (iii) untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.
Dengan melihat tiga tujuan tersebut, apakah di praktik di lapangan telah sejalan ataukah justru masih terdapat kendala yang signifikan, baik yang dihadapi oleh calon debitor, perbankan, maupun pihak penjamin.

II. Latar Belakang KUR

Sampai dengan akhir tahun 2006, jumlah unit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia mencapai angka 48,8 juta unit usaha. Namun demikian, dari jumlah tersebut, yang telah memperoleh kredit dari perbankan hanya sekitar 39,06% atau 19,1 juta, sehingga sisanya sejumlah 29,7 juta sama sekali belum tersentuh perbankan. Dari sejumlah 48,8 juta UMKM tersebut ternyata 90 persennya adalah Usaha Mikro yang berbentuk usaha rumah tangga, pedagang kaki lima, dan berbagai jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, di mana pada skala inilah paling banyak menyerap tenaga kerja (pro job) dan mampu menopang peningkatan taraf hidup masyarakat (pro poor).
Apabila tidak ada upaya khusus dari pemerintah, dikhawatirkan perbankan masih akan menghadapi kesulitan untuk dapat memberikan kredit kepada UMKM karena pada umumnya walaupun UMKM telah feasible namun belum bankable. Perbankan dituntut menerapkan manajemen risiko secara international best practices (Basel 2) yang tidak cocok dengan kondisi UMKM khususnya dan kondisi makro ekonomi Indonesia. Meskipun sebelum tahun 2007, cukup banyak program pemerintah yang ditujukan untuk mempercepat perkembangan UMKM melalui berbagai jenis kredit perbankan sebagaimana tabel 1, namun perkembangan berbagai program tersebut tampaknya belum menarik minat perbankan sehingga dampaknya belum dirasakan secara signifikan oleh para pelaku UMKM di tingkat akar rumput (grass root).

Tabel 1: Berbagai Skim Kredit untuk Mengembangkan Sektor Riil

NO. SKIM KREDIT KETERANGAN
1 KKP-E Pengembangan Tanaman Pangan Mulai tahun 2000, semula KKP
2 KKP-E Pengadaan Pangan Mulai tahun 2000, semula KKP
3 KKP-E Peternakan Mulai tahun 2000, semula KKP
4 KKP-E Tebu Mulai tahun 2000, semula KKP
5 KKPA Kelapa Sawit Mulai tahun 1995
6 Kredit PEMP & Budidaya Ikan/ Rumput Laut Mulai tahun 2005
7 KPEN-RP Kemitraan (Kelapa Sawit) Mulai Desember tahun 2006
8 KPEN-RP Non Kemitraan (Karet & Kakao) Mulai Desember tahun 2006
9 KUMK-SUP Mulai tahun 2004


Mempertimbangkan kondisi tersebut, akhirnya Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres No.6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan adanya Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan ditandai peluncuran Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5 November 2007, Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan tersebut dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan penjaminan kredit ini diharapkan akan dapat memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM dan Koperasi yang telah feasible namun belum bankable.

2.1 Landasan Operasional & Tujuan Kebijakan

Landasan operasional KUR adalah Inpres No.6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM dan Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007 sebagai berikut:

Para Pihak Fungsi
Pemerintah (6 Menteri)
Departemen Keuangan a. Membantu dan mendukung pelaksanaan pemberian kredit/pembiayaan berikut penjaminan kredit/pembiayaannya kepada UMKM dan Koperasi.
b. Mempersiapkan UMKM dan Koperasi yang melakukan usaha produktif yang bersifat individu, kelompok, kemitraan dan/atau cluster untuk dapat dibiayai dengan kredit/pembiayaan.
c. Menetapkan kebijakan dan prioritas bidang usaha yang akan menerima penjaminan kredit/pembiayaan.
d. Melakukan pembinaan dan pendampingn selama masa kredit/pembiayaan.
e. Memfasilitasi hubungan antara UMKM dan Koperasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan inti/off taker yang memberikan kontribusi dan dukungan kelancaran usaha.
Departemen Pertanian
Departemen Kehutanan
Departemen Kelautan dan Perikanan
Departemen Perindustrian




Kementerian Negara KUKM
Perbankan (6 bank)
Bank BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank BTN, Bukopin, Bank Syariah Mandiri Melakukan penilaian kelayakan usaha dan memutuskan pemberian kredit/pembiayaan sesuai ketentuan yang berlaku
Perusahaan Penjaminan Kredit
PT Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha Memberikan persetujuan penjaminan atas kredit/pembiayaan yang diberikan perbankan sesuai ketentuan asuransi.






Selain itu, di dalam implementasi KUR, perbankan dan pihak perusahaan penjaminan mendasarkan pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mereka sepakati.


2.2 Skim Kredit Usaha Rakyat

KUR adalah Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit sampai dengan Rp500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin. UMK & K harus merupakan usaha produktif yang layak2 (feasible), namun belum bankable. KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah proyek yang dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya kurang, maka sebagian di-cover dengan program penjaminan. Besarnya coverage penjaminan maksimal 70 % dari plafond kredit. Sumber dana KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank.
Pada saat awal diluncurkan pada tanggal 5 November 2007, skim KUR hanya satu jenis yaitu kredit untuk UMKM dengan plafon kredit sampai dengan Rp.500 juta. Namun setelah berjalan beberapa waktu, Presiden R.I mengarahkan agar penyaluran KUR lebih banyak untuk nasabah mikro dengan plafon kredit maksimal Rp. 5 juta. Akhirnya pada tanggal 7 Mei 2008, dalam acara Rapat Koordinasi Terbatas yang dipimpin oleh Menko Perekonomian berhasil dikeluarkan Addendum I Nota Kesepahaman Bersama tentang pelaksanaan KUR Mikro dan KUR Linkage Program. Ketiga jenis KUR tersebut diterjemahkan oleh salah satu bank pemberi KUR sebagaimana tabel 2, tabel 3, dan tabel 4.

Tabel 2: Persyaratan KUR s/d Rp.500 juta

Keterangan Persyaratan
Calon Debitur Individu (Perorangan/ badan hukum), kelompok, koperasi yang melakukan usaha produktif yang layak
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 500 juta
Bentuk Kredit KMK Menurun - maksimal 3 tahun
KI - maksimal 5 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 16% pa
Perijinan s/d Rp 100 juta : SIUP, TDP & SITU atau Surat Keterangan dari Lurah/ Kepala Desa
> Rp. 100 juta : minimal SIUP atau sesuai ketentuan yang berlaku
Legalitas Individu : KTP & KK
Kelompok : Surat pengukuhan dari instansi terkait atau surat keterangan dari Kepala Desa/ Kelurahan
Koperasi/ Badan Usaha lain : sesuai ketentuan yang berlaku
Agunan Pokok : baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR Investasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank (layak)
Tambahan : tidak wajib dipenuh



Tabel 3: Persyaratan KUR Mikro s/d Rp.5 juta

Keterangan Persyaratan
Calon Debitur Individu yang melakukan usaha produktif yang layak
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 5 juta
Bentuk Kredit KMK atau KI menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 1,125% flate rate per bulan
Prov & adm Tidak dipungut
Legalitas KTP & KK



Agunan Pokok : baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR Investasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank (layak)
Tambahan : tidak wajib dipenuhi


Tabel 4: KUR Linkage Program

Keterangan Persyaratan
Calon Debitur BKD, KSP/USP, BMT & LKM Lainnya & tidak mempunyai tunggakan
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit - maksimal Rp 500 juta
- Pinjaman BKD, KSP/USP, BMT, LKM ke end user maksimal Rp 5 juta
Jenis Kredit KMK menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 16% pa
Prov & adm Tidak dipungut

Legalitas - AD/ART
- Memiliki ijin usaha dari yang berwenang
- Pengurus aktif


Agunan Pokok : baik untuk KUR Modal Kerja maupun KUR Investasi adalah usaha atau tempat usaha yang dibiayai
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank (layak)
Tambahan : tidak wajib dipenuh




2.3 Kemajuan Yang Dicapai KUR

Sejak diluncurkan pada tanggal 5 November 2007, posisi jumlah KUR maupun jumlah debitor KUR terus menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.







Tabel 5. Realisasi Penyaluran KUR Nasional per Mei 2008

Bank Total Kredit
(Rp Juta) Total Debitor Rata-rata Kredit
Per Debitor Rp juta
BNI 911.871 7.413 123.01
BRI KUR 1.744.547 14.502 120,30
BRI KUR Mikro 2.431.078 610.581 3.98
Mandiri 1.021.640 33.232 30.74
BTN 81.051 470 172,45
Bukopin 430.740 1.686 255,48
BSM 258.485 4.400 58,75
Total 6.879.412 672.284 10,23
Sumber: Kantor Menko Perekonomian, diolah

Bahkan jumlah debitur KUR yang menikmati fasilitas di bawah Rp.5 Juta mencapai kurang lebih 90% dari total penyaluran KUR, sehingga komitmen penyerapan tenaga kerja (pro job) dan penanggulangan kemiskinan (pro poor) lebih terarah.

Jika dilihat dari sektor ekonomi, maka sektor perdagangan adalah yang paling tinggi menyerap KUR, disusul sektor pertanian dan jasa sosial. Di luar ketiga sektor tersebut penyerapan KUR sekitar 3% kebawah (tabel 6).

Tabel 6. Penyerapan KUR per sektor ekonomi

No Sektor Plafon Kredit Jumlah Debitur
Rp Miliar Persen Debitur Persen
1 Pertanian 1,664 24.181 156,558 23.29
2 Pertambangan 56 0.808 13,139 1.95
3 Industri Pengolahan 171 2.487 1,304 0.19
4 Listrik Gas dan Air 4 0.055 683 0.10
5 Konstruksi 165 2.393 708 0.11
6 Perdagangan, Restoran dan Hotel 4,046 58.807 452,259 67.27
7 Perumahan 0 0.001 2 0.00
8 Pengangkutan, Pergudangan, Komunikasi 68 0.984 3,368 0.50
9 Jasa-jasa Dunia Usaha 200 2.900 3,441 0.51
10 Jasa-Jasa Sosial/ Masyarakat 468 6.809 40,625 6.04
11 Lain-lain 40 0.574 229 0.03
Total 6,879 100.000 672,316 100.00

2.4 Kendala di Lapangan

Walaupun KUR telah berhasil memberikan akses pembiayaan yang lebih baik kepada UMKM-K, namun di masa mendatang akselerasinya masih perlu ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dievaluasi kendala penyaluran KUR selama ini. Dari inventarisasi di lapangan, beberapa kendala penyaluran KUR antara lain:
􀂃 Belum adanya pemahaman yang seragam terhadap skim KUR, baik oleh para petugas bank di lapangan maupun masyarakat, sehingga mungkin saja masih ada beberapa penyimpangan dan persepsi yang keliru tentang KUR, misalnya: tentang ketentuan agunan, persyaratan administrasi, sumber dana KUR, beroperasinya para calo KUR Mikro dsb.
􀂃 Pemenuhan tenaga pemasaran KUR tidak bisa dilakukan seketika oleh perbankan namun harus dilakukan secara bertahap. Hal ini terjadi karena pemberian KUR harus dilaksanakan sesuai prinsip kehati-hatian dalam perbankan sehingga diperlukan kompetensi tenaga kerja yang sesuai.
􀂃 Adanya perubahan kondisi makro-ekonomi, misalnya: kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, dll yang menyebabkan permintaan kredit menurun.

2.5 Polemik di Masyarakat soal KUR

Secara berurutan, harian Kompas (6 dan 7 Juni) memuat polemik tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR), di mana para calon nasabah KUR mengeluh karena masih diminta agunan tambahan senilai 30% dari nilai kredit. Padahal sesuai kesepakatan antara pemerintah, perusahaan penjaminan kredit, dan perbankan dijelaskan bahwa nasabah KUR tidak perlu memberikan agunan tambahan. KUR adalah kredit sampai dengan Rp.500 juta yang diberikan oleh beberapa bank yang didukung dengan penjaminan kredit dari PT. Asuransi Kedit Indonesia (Askrindo) dan PT. Sarana Pengembangan Usaha (SPU) sebesar 70% dari nilai kredit, khusus untuk UMKM-K (Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi) yang feasible namun belum bankable.

Jika ditelaah lebih lanjut, timbulnya polemik penyediaan nilai agunan sebesar 30 persen dari nilai kredit sebenarnya disebabkan adanya benturan kepentingan yang berbeda antara pemerintah, perusahaan penjaminan kredit, perbankan, dan debitor. Dari sisi pemerintah, tentu saja penyaluran KUR sebanyak mungkin adalah indikator kunci keberhasilan pemerintah. Dari sisi perusahan penjaminan kredit, penyaluran KUR yang maksimum akan dapat memberikan penerimaan premi penjaminan semakin besar, juga jumlah Non Perfroming Loan (NPL) yang kecil (baca: klaim kredit macet kecil) merupakan indikator kesuksesan program penjaminan. Bagi perbankan, penyaluran KUR yang besar dengan NPL rendah merupakan bisnis yang menguntungkan. Sedangkan dari sisi debitor, memperoleh kredit dengan mudah dan (kalau perlu) tanpa agunan adalah impian para UMKM-K.

Pertanyaannya, apakah program KUR ini telah dapat mempertemukan kepentingan yang berbeda tersebut. Pemerintah telah memberikan jaminan melalui perusahaan penjaminan 70% dengan harapan perbankan akan lebih berani menyalurkan pinjaman. Namun demikian, jika tujuan pemerintah hanya pada besarnya nilai penyaluran kredit, maka seharusnya nilai penjaminan tidak hanya 70% namun 100%, sehingga tidak ada alasan lagi bagi perbankan untuk menolak permintaan kredit yang diajukan oleh UMKM-K walaupun tanpa adanya agunan tambahan. Jika ini yang dilakukan pemerintah maka UMKM-K dan perbankan akan sangat diuntungkan, namun hal ini akan menimbulkan moral hazard bagi mereka. Bagi perbankan, karena tidak ada risiko maka mereka akan dengan mudah untuk memberikan kredit tanpa adanya pertimbangan yang matang. Sedangkan bagi debitor, karena tidak ada agunan yang diserahkan kepada bank, maka tidak ada risiko jika mereka tidak membayar kewajiban kepada bank. Kalau ini terjadi maka yang akan menderita kerugian adalah perusahan penjaminan karena mereka akan menanggung risiko klaim yang tinggi. Kondisi semacam ini pernah terjadi di era tahun 90-an yang akhirnya menimbulkan kredit macet yang sangat besar di perbankan.
Rasio penjaminan kredit sebesar 70% adalah jalan tengah untuk menyatukan kepentingan semua pihak. Namun demikian, dengan risiko yang ditanggung perbankan masih sebesar 30%, bank wajib untuk memitigasinya. Salah satu cara mitigasi risiko adalah dengan meminta agunan tambahan sebesar 30% dari nilai kredit, khususnya untuk KUR yang mendekati nilai Rp.500 juta. Agunan tambahan ini bukan dimaksudkan untuk mempersulit proses kredit, namun semata-mata untuk menemukan jalan keluar bagi bank agar tetap dapat membiayai UMKM-K. Apabila menurut analisis, ternyata bank belum yakin dengan kemampuan dan keseriusan debitor untuk mengembalikan kredit, khususnya terkait dengan karakter debitor, maka bank memerlukan semacam “komitmen” dari calon debitor dalam bentuk agunan tambahan. Sebaliknya, apabila bank telah yakin bahwa debitor akan mampu dan serius dalam mengembalikan kreditnya, maka pada umumnya bank tidak ada akan meminta agunan tambahan. Perlu menjadi pemahaman kita bersama bahwa apabila pemberian sebuah kredit menjadi macet, maka tanggung jawab sepenuhnya kembali kepada petugas bank, tentunya setelah mempertimbangan berbagai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Dari uraian tersebut adalah hal yang logis apabila perbankan terpaksa meminta agunan tambahan senilai 30% dari nilai kredit kepada calon nasabah KUR dengan jumlah mendekati Rp.500 juta, karena tindakan bank ini sebenarnya untuk menyelamatkan kepentingan semua pihak. Dengan kebijakan tersebut, akhirnya perbankan masih dapat menyalurkan KUR. Kondisi seperti ini jauh lebih baik daripada perbankan tidak jadi menyalurkan KUR kepada UMKM-K karena adanya ketidakyakinan bank terhadap UMKM-K. Dengan melihat jumlah KUR per akhir Mei 2008 yang telah mencapai Rp.6,8 triliun dengan 673 ribu orang, atau rata-rata pinjaman per nasabah sebesar Rp.10,2 juta, maka ini adalah prestasi yang sangat baik di tengah masih terjadinya polemik soal agunan tambahan

Sebagai catatan akhir, kasus yang terjadi di lapangan di mana petugas bank terpaksa meminta agunan senilai 30% dari kredit yang diminta calon debitor KUR menurut hemat saya masih dapat ditolerir daripada bank tersebut tidak jadi menyalurkan KUR karena tidak yakin dengan kondisi dan keseriusan debitor. Kalau KUR tidak tersalur, pihak yang akan kehilangan kesempatan adalah UMKM-K juga, karena akhirnya mereka harus bersaing dengan calon debitor lain yang mungkin lebih menarik bagi perbankan untuk membiayai. Sambil melihat perkembangan, lebih bijaksana apabila kita berikan kesempatan kepada perbankan untuk melakukan interaksi dengan UMKM-K calon penerima KUR dengan jumlah mendekati Rp.500 juta, khususnya di area 30 persen risiko dalam rangka mencari solusi terbaik untuk semua pihak.



2.6 Harapan ke Depan

Dengan mengetahui berbagai kendala penyaluran KUR, maka perlu disusun strategi ke depan agar penyaluran KUR lebih meningkat. Beberapa strategi yang akan dilakukan perbankan untuk mempercepat penyaluran KUR antara lain:

• Melanjutkan sosialisasi bersama, dengan koordinasi oleh Sekretaris Wakil Presiden (Setwapres) dan Menko Perekonomian,
• Melakukan evaluasi dan monitoring bersama Komite Kebijakan dan Departemen terkait setiap bulan,
• Meningkatkan linkage program dalam rangka percepatan penyaluran KUR, khususnya untuk KUR dibawah Rp5 juta,
• Pengembangan produk KUR, dengan fitur asuransi jiwa dan kesehatan,
• Dilakukan keseragaman dalam penyaluran program kredit baik yang melalui PKBL maupun kredit program lainnya.
• Menindaklanjuti program-program dari Departemen terkait anggota Komite Kebijakan,
• Lebih fokus mengarah pada sektor pertanian dalam arti luas.

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam program Kredit Usaha Rakyat ini yang diluncurkan oleh pemerintahbagi rakyat menengah (kurang mampu) untuk modal usaha tersebut sangat membantu perekonomian dan menigkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi dan juga untuk perluasan kesempatan kerja. Dengan adanya program KUR ini juga membantu perbankan karena jika tidak ada KUR perbankan masih akan menghadapi kesulitan untuk dapat memberikan kredit kepada UMKM. Semakin tahun program KUR dari pemerintah ini sangat berkembang begitu pula perekonomian masyarakat Indonesia.

3.2 Saran
Banyak rakyat yang kurang yakin dalam program bantuan pemerintah ini karena adanya kesulitan dalam pinjaman karena diperlukannya jaminan yang tinggi untuk mengajukanya. Sehingga rakyat yang ekonominya menengah mendapat kesulitan karena tidak mempunyai cukup jaminan. Saran saya dalam KUR ini tolong lebih diperhatikanya dalam proses persyaratan pengajuan dan serta jaminan yang dikeluarkan kepada rakyat.


DAFTAR PUSTAKA
1. Djoko Retnadi, Economic Review, Jakarta, 2008
2. http://www.google.kreditusaharakyat.com

tugas makalah akademis ke2

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas Teori Organisasi Umum. Adapun judul dari makalah ini adalah “ Ekonomi “ yang berdasarkan Satuan Acara Perkuliahan yaitu antara Bab 5 sampai dengan Bab 9.
Selain itu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ini, terutama kepada Dosen bidang studi Teori Organisasi Umum , Bapak Nurhadi. Karena saya sadar maksud beliau memberikan tugas ini semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar kami dan menambah pengetahuan kami.
Akhir kata “ Tak ada gading yang Tak retak (tak ada sesuatu yang sempurna) “ begitu pula dengan makalah yang telah saya buat ini. Oleh karena itu , saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Dan semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca atau menyimaknya.

Bekasi, April 2010


Penyusun












daftar isi





JUDUL HALAMAN

KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................... ii
BAB 5
PERILAKU PRODUSEN
1.1 Produsen Dan Fungsi Produksi ………………………………………………………… 1
1.2 Produksi Optimal ……………………………………………………………………………… 3
1.3 Least Cost Combnation ..………………………………………….……………………. . 4

BAB 6 & 7
ONGKOS DAN PENERIMAAN
2.1 Pengertian Ongkos ….............................................................. 9
2.2 Macam-macam Ongkos ……………………..…………..…………………………….. . 9
2.3 Kurva Ongkos ………................................................................... 11
2.4 Penerimaan dan keuntungan maximum ...................................... 11

BAB 8 & 9
STRUKTUR PASAR
3.1 Pasar Persaingan Sempurna ……................................................... 15
3.2 Pasar Monopoli ……………………................................................ 16
3.3 Pasar Monopolistis ……………………………………………………………………………… 17
3.4 Pasar Oligopoli ……………………………………………………………………………… 18

BAB 10
PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................ 22
4.2 Saran & Pendapat ................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 23


BAB 5
PERILAKU PRODUSEN
1. Perilaku produksi dalam kehidupan sehari-hari
Dalam pembicaraan sehari-hari kita sering mendengar istilah produk (product), produsen, produksi, dan produktif. Apa perbedaan masing-masing kata tersebut?
Coba perhatikan pengrajin Gerabah. Gerabah disebut produk (product). Produk adalah barang/jasa yang dihasilkan oleh produsen. Dalam hal ini mengacu pada hasil dari kegiatan/usaha tertentu. Pengrajin gerabah disebut produsen. Produsen adalah orang/badan yang berfungsi sebagai pihak yang menyediakan/menghasilkan barang/jasa. Proses mengaduk tanah liat sampai menjadi gerabah disebut dengan proses produksi. Jadi produksi mengacu pada kegiatan /usaha membuat atau menghasilkan barang/jasa, sedangkan produktif (productive) diartikan semua usaha serta daya dan kemampuan yang bisa menunjang proses produksi.
Dalam ilmu ekonomi pengertian produksi mengacu pada 2 hal, yaitu :
a. produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk atau memperbesar ukurannya. Contoh bercocok tanam, beternak, mengarang novel, mencipta lagu, dan merancang mode pakaian.
b. Produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat. Contoh kerajinan, pertukaran, jasa pengangkutan atau pelayaran.

2. Tujuan Produksi
Seiring dengan semakin banyaknya penduduk dan majunya peradaban dan kebudayaan manusiapun semakin maju. Demikian pula kebutuhan, cara hidup, dan teknologi. Selain itu, terjadinya globalisasi ekonomi mendorong kegiatan produksi ditujukan untuk memenuhi pasar internasional sehingga dituntut untuk menciptakan barang yang berkualitas supaya mampu bersaing.
Dengan memproduksi barang dan jasa akan terbuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang menigkat mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya dapat meningkatkan kemakmuran.
Oleh karena itu tujuan produksi antara lain untuk :
a. Memperbanyak jumlah barang/jasa.
b. Menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi.
c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi.
d. Mengganti barang yang rusak (aus) atau habis.
e. Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga.
f. Memenuhi pasar internasional.
g. Mendapatkan keuntungan.
h. Menigkatkan kemakmuran.

3. Faktor Produksi
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya serta kecakapan atau keterampilan tertentu. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi adalah semua unsure yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang/jasa.
Di dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari 4 (empat) macam, yaitu :
a. Tanah atau sumber daya alam (natural resources), yang meliputi tanah, air/tenaga air, ikan, iklim, cuaca, curah hujan, arah angin, tenaga alam, bahan tambang, bebatuan, kayu, dan binatang ternak dan bukan ternak.
b. Tenaga kerja (labour), meliputi tenaga kerja terdidik (skilled labour), tenaga kerja terlatih (trained labour), dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour).
c. Modal (capital) macamnya menurut jenisnya, bentuk, sifat, fungsi dan risiko.
d. Skill kewirausahaan (entrepreneurship) terdiri dari Managerial skill, Technical skill, dan Organizational skill.
4. Fungsi Produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan utama. Persoalan pertama menyangkut input (masukan), yaitu segala sesuatu yang dimasukan dalam proses produksi. Misalnya bahan mentah, modal, dan mesin-mesin. Input tersebut sebelumnya telah kita kenal dengan istilah-istilah faktor-faktor produksi. Persoalan kedua, yaitu meyangkut output (keluaran) adalah hasil yang dikeluarkan proses produksi. Dengan demikian yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional yang terdapat antara input dan output. Dalam hal ini output merupakan akibat. Untuk jelasnya, perhatikan hubungan input dan output dapat digambarkan dengan peraga berikut ini.
Input Proses Output



Sebab Akibat


Dari peraga diatas, dapat dilahat bahwa output merupakan hasil input. Bila inputnya ditambah dengan sendirinya output akan menigkat. Dengan kata lain, jumlah output yang dihasilkan oleh suatu kegiatan usaha sangat tergantung dari kombinasi dan banyaknya input yang dimasukan.
5. Produksi Optimal
Produksi optimal atau perluasan produksi berarti peningkatan barang secara kualitatif dan kuantitatif. Alasan perluasan produksi adalah sebagai produksi.
a. Barang-barang yang ada atau yang telah digunakan, makin lama makin berkurang/habis atau rusak/aus sehingga perlu diganti dengan yang baru.
b. Barang-barang yang ada sudah ketinggalan zaman sehingga harus diganti dengan yang baru.
c. Untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk.
d. Makin majunya kebudayaan dan peradaban manusia sehingga cara dan tujuan konsumsi berubah.
e. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
f. Untuk memenuhi pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
g. Membuka dan memperluas lapangan kerja.
h. Keinginan untuk menugkatkan kemakmuran rakyat.
6. Perilaku Produksi yang Mengutamakan Kepentingan Rakyat
Untuk menciptakan perilaku produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat, perusahaan selaku produsen haruslah menanamkan hal-hal berikut.
1) Memberikan keuntungan bagi stake holders
Kini sudah saatnya perusahaan memberikan keuntungan kepada stake holders, yaitu pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan.
2) Memberikan sumbangan sosial
Perusahaan harus memberi sumbangan pada pembangunan sosial pada suatu Negara secara keseluruhan dengan menciptakan lapangan kerja yang produktif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.
3) Menumbuhkan rasa saling percaya
Perusahaan haruslah menyadari bahwa kelurusan hati, ketulusan, kejujuran, sikap memegang teguh janji dan transparansi bermanfaat tidak hanya bagi kredibilitas dan stabilitas bisnis sendiri, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
4) Menghormati aturan
Aturan-aturan yang ditetapkan seperti larangan monopoli haruslah selalu dihormati agar tidak terjadi penguasaan oleh pihak-pihak tertentu terhadap masyarakat sehingga masyarakat dirugikan.
5) Sikap hormat terhadap lingkungan alam
Perusahaan wajib melindungi dan dengan cara-cara tertentu menigkatkan lingkungan alam, mendukung pelestarian alam, dan mencegah terjadinya pemborosan sumber daya alam.
6) Menghindari operasi-operasi tidak etis
Praktik-praktik seperti penyuapan, pencucian uang, penyelundupan, dan narkotika haruslah dihindari.

7. Least Cost Combination (Kombinasi Ongkos Terkecil)
Dalam tahap II ini dimana kombinasi yang harus dipilih untuk memproduksi suatu output tertentu?. dianggap bahwa tujuan perusahaan (produsen) adalah meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu, ini berarti bahwa kombinasi input harus disesuaikan dengan ongkos minimum yang tersedia. Dengan kata lain, berapapun ongkos yang tersedia, perusahaan harus memilih kombinasi yang akan menghasilkan jumlah output tertinggi.
Masalah yang dihadapi oleh seorang pengusaha sama dengan yang dihadapi oleh seorang konsumen. Isoquant menunjukkan jumlah output dimana pengusaha dapat mengkonsumsikan berbagai kombinasi input yang tersedia. Hal ini sejalan (analog) dengan kurva Indifference yang menunjukkan output yang diknsumsi oleh konsumen untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimum. Isoquant atau Isoproduct curve adalah kurva yang meunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variabel dengan tingkat output tertentu.


Isocost atau garis ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang yang tersedia dan harga masing-masing faktor produksi/input.




Pilihan Ganda LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1) Tujuan produksi yang paling tepat dibawah ini adalah ….
a. Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
b. Mencapai tingkat kemakmuran
c. Memperoleh kepuasan setinggi-tingginya
d. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi
e. Mengkonsumsi barang dan jasa

2) Orang atau badan yang berfungsi sebagai pihak yang menyediakan/menghasilkan barang/jasa disebut ….
a. Produk d. produksi
b. Produsen e. konsumen
c. Produktif

3) Perhatikan table berikut!
Bahan mentah Barang setengah jadi Barang jadi
Kapas, kayu Benang, kayu lapis Pakaian, meja
Tabel tersebut menunjukkan penggolongan barang menurut ….
a. Cara memperolehnya d. hubungan dengan benda lain
b. Tujuan pemakaiannya e. sifat pemakaiannya
c. Proses pembuatannya

4) Berikut adalah barang-barang setengah jadi, kecuali ….
a. Benang d. sepatu
b. Terigu e. lateks (lembaran karet)
c. Kayu lapis

5) Sebagai bahan baku roti, tepung memiliki ….
a. Guna dasar d. guna waktu
b. Guna bentuk e. guna kepemilikan
c. Guna tempat

6) Lemari yang dibuat dari kayu lapis memiliki ….
a. Element utility d. place utility
b. Form utility e. owner utility
c. Time utility



7) Yang termasuk kegiatan produksi adalah ….
a. Petani memupuk tanaman
b. Peternak sapi memerah susu
c. Pengrajin gerabah menjajakan tanaman
d. Pelukis mengadakan pameran hasil karyanya
e. Pedagang mengantar barang jualannya

8) Tujuan produksi antara lain untuk :
1. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi
2. mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
3. memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri
4. untuk menyaingi perusahaan yang memproduksi barang yang sama
Pernyataan yang benar adalah ….
a. 1,2,3 d. 1,3
b. 1,2,4 e. 2,4
c. 1,2,3,4

9) Yang termasuk produksi jasa yaitu ….
a. Produksi kertas d. produksi ban mobil
b. Produksi semen e. produksi pakaian
c. Telekomunikasi

10) Yang termasuk capital goods dalam daftar dibawah ini adalah ….
No. A B c D e
1. Bahan mentah Barang konsumsi Perabot rumah tangga Alat produksi Gedung
2. Gedung Bahan penolong Pakaian Alat tulis Mobil
3. Mesin pabrik Bahan mentah beras Alat kantor Perabot rumah tangga














SOAL MAKALAH EKONOMI
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2
PENYUSUN : EKA FITRIA RAKHMAH


KUNCI JAWABAN
BAB 5

1. D
2. B
3. C
4. D
5. A
6. B
7. A
8. D
9. C
10. A



UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
” KAMPUS J ”
TAHUN 2010




BAB 6 & 7
ONGKOS DAN PENERIMAAN
a. Ongkos ( Biaya produksi)
Pengertian biaya produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memproduksi barang/jasa. Pengrtian biaya tersebut, mencakup pengertian biaya eksplisit dan biaya implicit. Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluaran oleh perusahaan dalam rangka proses produksi. Biasanya biya eksplisit terlihat dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Biaya implist adalah biaya penggunaan sumber daya milik perusahaan sendiri, misalnya waktu yang digunakan oleh pemilik perusahaan. Biaya implicit tidak dilaporkan dalam laporan keuanganperusahaan. Dengan demikian, untuk memperoleh laba berdasarkan prinsip akuntansi, yang diperhitungkan hanya biaya eksplisit.




Kurva biaya produksi



b. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan produsen adalah sejumlah uang yang diterima perusahaan atas penjualan barang/jasa dari hasil produksi.
Jenis penerimaan produsen atau keuntungan maksimum dibedakan atas :
a. Penerimaan Total (Total Revenue / TR)
Total revenue (TR), adalah jumlah/kualitas barang yang terjual, dikalikan dengan harga satuan. Semakin banyak jumla barang yang terjual, penerimaan total juga semakin besar. Penerimaan total dihitung dengan rumor:
b. Penerimaan Rata-rata (Average Revenue/ AR)
Average Revenue (AR), adalah tambahan penerimaan karena adanya tambaan penjualan dari setiap satuan hasil produksi. Penerimaan marginal dihitung dengan rumus :


c. Penerimaan Marginal ( Marginal Revenue / MR)
Marginal revenue (MR), adalah tambahan penerimaan karena adanya tambahan penjualan dari setiap satuan hasil produksi.penerimaan marginal dihitung dengan rumus :

Pilihan Ganda LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1. Tindakan pertama bagi seorang pengusaha dalam mendirikan suatu perusahaan adalah ....
a. Menentukan bentuk organisasinya, apakah perusahaa, perorangan, persekutuan atau kooperatif.
b. Mengumpulkan modal sebanyak-banyaknya utnuk membuka suatu usaha.
c. Menentukan orang-orang yang akan bergabung didalamnya.
d. Menentukan jenis barang produksinya.
2. Sedangkan untuk membuat keputusan perusahaan yang benar, maka pengusaha harus melihat kepada ....
a. Hasil produksi saja
b. Total penerimaan dan ongkos
c. Total ongkos saja.
d. Target yang dicapai saja.
3. Didalam pemakaian factor produksi untuk memproduksi suatu jenis barang sangat tergantung kepada ....
a. Harga dan waktu
b. Harga
c. Produktivitas, harga dan waktu
d. Produktivitas
4. Sehubungan dengan waktu yang tersedia bagi suatu perusahaan untuk menhasilkan suatu output tertentu dapat dibedakan menjadi tiga periode waktu yaitu ....
a. Market period, Short period, dan Longtime
b. Longtime period, Shorttime period, danmarket period
c. Longtimeperiod dan short period.
d. Market period,Short run period, dan long run period
5. Pengertian ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan sebagai ....
a. Segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
b. Segala biaya yang dimiliki oleh pengusaha.
c. Segala biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan suatu perusahaan.
d. Segala keuntungan dari hasil proses produksi.
6. Berikut adalah pengertian dari Economic Cost kecuali ....
a. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan
b. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu.
c. Ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
d. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.
7. Accounting Cost yaitu ....
a. Ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan
b. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.
c. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan
d. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu.
8. Explict Cost yaitu ....
a. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan
b. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu.
c. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.
d. Ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
9. Implict Cost yaitu ....
a. Ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
b. Ongkos yang dikeluarkan untuk menggaji para karyan perusahan.
c. Ongkos yang dikeluarkan untuk proses pembukuan
d. Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua factor produksi untuk menghasilkan output tertentu
10. Berikut adalah cirri-ciri ongkos jangka panjang ....
a. Ongkos yang telah direncanakan oleh seorang pengusaha untuk janka waktu yang panjang.
b. Dimana Pengusaha tidak memiliki ongkos tetap.
c. Dimana pngusaha memiliki ongkos tetap
d. Ongkos rata – rata minimum dari masing – masing tingkat output.





SOAL MAKALAH EKONOMI
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2
PENYUSUN : EKA FITRIA RAKHMAH


KUNCI JAWABAN
BAB 6 & 7

1. A
2. B
3. C
4. D
5. A
6. B
7. C
8. D
9. A
10. B



UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
” KAMPUS J ”
TAHUN 2010



BAB 8 & 9
STRUKTUR PASAR
A. Pengertian dan Fungsi Pasar
Pasar sebagaimana yang kita ketahui adalah tempat konsumen memperoleh barang atau jasa. Di pasar dapat anda temukan cukup banyak produsen menawarkan barang atau jasa. Anda pergi ke pasar tentu dengan tujuan ingin memperoleh barang atau jasa agar kebutuhan anda terpenuhi. Dengan demikian dalam pandangan produsen pasar adalah tempat untuk menawarkan produk, baik berupa barang maupun jasa. Namun dari segi konsumen , pasar diartikan berbeda. Menurut konsumen pasar adalah tempat diperolehnya berbagai barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Dengan demikian, bila disimpulkan pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan pembeli (konsumen) dengan penjual (produsen) sehingga bisa berinteraksi untuk membentuk suatu kesepakatan harga jual.
Dari definisi di atas dapat kita temukan fungsi pasar. Sebagaimana anda ketahui penjual berinteraksi dengan pembeli untuk membentuk harga jual yang disepakati bersama. Dengan demikian pasar berfungsi untuk menentukan nilai. Misalnya, harga yang disetujui oleh pembeli dan penjual untuk sepasang sepatu Adidas adalah Rp350.000,00 untuk satu kilogram jeruk medan Rp8.500,00, dan lain-lain.
Fungsi berikutnya dari pasar adalah mengorganisasikan produksi. Artinya, barang atau jasa yang masuk ke pasar haruslah menempuh proses produksi yang paling efisien agar bisa bersaing dan mendapatkan keuntungan.
B. Struktur Pasar
Struktur pasar adalah keadaan penting suatu pasar, misalnya jumlah perusahaan, keseragaman produk antarperusahaan, kemudahan keluar-masuk pasar, dan bentuk persaingan.
Struktur pasar dapat dilihat menjadi persaingan sempurna dan persaingan tidak sempurna. Apa dasar pembagian ini? Dasarnya adalah unsur-unsur yang terdapat di suatu pasar. Jika dalam suatu pasar jumlah perusahaan perusahaan banyak, produk homogen keluar-masuk sangat mudah, maka pasar tersebut adalah pasar persaingan sempurna. Jika salah satu cirri penting tersebut tidak terpenuhi pasar tersebut mungkin akan menjadi monopoli atau pasar persaingan tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hamper tidak terbatas.

Ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
a) Banyak penjual (perusahaan) dan pembeli
Dalam pasar persaingan sempurna pengaruh individual ( per perusahaan) terhadap penentuan harga relatif kecil. Dengan demikian, penjual individu tidak mempunyai pengaruh terhadap harga penjualan mereka karena harga tersebut ditrntukan oleh kondisi permintaan dan penawaran.
b) Produk-produk homogen (serba sama)
Dalam sebuah pasar persaingan sempurna, produk yang ditawarkan oleh para penjual yang saling bersaing adalah identik. Artinya, produk tersebut secara fisik sama dan menurut anggapan konsumen semua produk tersebut serba sama antara satu dengan yang lainnya.
c) Pasar yang bebas dimasuki dan ditinggalkan
Oleh karena seorang produsen/penjual hanya menghasilkan sebagian kecil saja dari barang/jasa yang ditawarkan, maka produsen dapat saja meniggalkan pasar dengan mudah atau memasukinya kemali.
d) Konsumen mengetahui kondisi pasar
Kondisi pasar diketahui oleh konsumen sangat baik sehingga konsumen tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kondisi pasar tersebut.
e) Faktor-faktor produksi bergerak bebas
Faktor-faktor produksi dalam persaingan sempurna dapat bergerak dengan bebas karena banyaknya jumlah penjual/produsen.
f) Tidak ada campur tangan pemerintah
Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran sehingga pemerintah tak dapat campur tangan dalam menentukan harga tersebut.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Market Competition)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah penjual dan pembeli tiak sebanding atau tidak seimbang. Kemungkinan yang terjadi adalah pasar dikuasai oleh satu penjual atau beberapa penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak senpurna adalah sebagai berikut.
 MONOPOLI
Monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh hanya ada satu penjual/produsen dipasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli/konsumen. Monopolis walaupun tidak mendapat atau memiliki pesaing, belum tentu ia mampu mencetak keuntungan yang besar karena mungkin saja struktur biaya produksinya berada diatas harga pasar yang terbentuk.
Sebab-sebab tumbuhnya monopoli adalah sebagai berikut.
1) Lindungan hokum, yaitu diperolehnya hak paten untuk suatu produk.
2) Pemberian lisensi oleh pemerintah untuk berusaha secara tunggal, contoh PDAM.
3) Memiliki modal yang sangat besar sehingga tak dapat disaingi oleh perusahaan lainnya.
4) Menguasai bahan mentah yang cukup strategis seperti berlian.
5) Diperoleh secara alamiah karena produknya sangat digemari konsumen.
6) Pasar tidak luas hanya ada satu penjual yang dapat melayani konsumen secara optimal.
Monopoli menyebabkan beberapa kerugian bagi masyarakat, yaitu
1) Ketidakadilan, karena monopolis akan memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal.
2) Volume produksi ditentukan oleh monopolis,sesuai dengan keuntungan yang ingin diperolehnya.
3) Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
Pemerintah dapat mencegah atau mengurangi kerugian yang disebabkan oleh pelaku monopoli dengan cara berikut.
1) Mencegah munculnya monopoli dengan undang-undang antimonopoly.
2) Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis.
3) Membuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis.
4) Campur tangan pemerintah dalam penentuan produksi dan penentuan harga.

 OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri pasar oligopoli :
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang mengasai pasar.
2) Barang yang diperjualbelikan dapat homogen dapat pula berbeda corak (differentiated product).
3) Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan diluar pasar untuk masuk kedalam pasar.
4) Satu diantara oligopolis merupakan market leader, yaitu penjual yang memiliki pangsa pasar yang terbesar.
Dampak negatif oligopli terhadap perekonomian
1) Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang.
2) Timbul inefisiensi produksi.
3) Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan.
4) Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang mynculnya inflasi yang kronis.
Kebijakan dalam mengatasi oligopoli
1) Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru ke dalam pasar untuk menciptakan persaingan.
2) Diberlakukannya undang-undang anti kerjasama antarprodusen.

 MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual/produsen yang menawarkan barang yang sama, namun masing-masing memiliki ciri-ciri khusus.
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah :
1) Terdapat banyak penjual/produsen di pasar.
2) Barang yang diperjualbelikan merupakan differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopolis atas barang produksinya sendiri. Oleh karena itu, harus memperhitungkan persaingan dengan barang-barang lain yang sama, tetapi berbeda corak.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual/produsen aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar-masuk pasar relatif mudah dibandingkan dengan pasar monopoli dan oligopoli.
Keadaaan pasar disini mengandung usur monopoli dan sekaligus unsure persaingan, maka disebut pasar persaingan monopolistik. Barang/jasa yang ada dewasa ini kebanyakan interaksi antara permintaan dengan penawaran yang menunjukkan pola pasar persaingan monopolistic dan bentuk pasar inilah yang paling mendekati kenyataan yang ada.
Pilihan Ganda LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1) Harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Bentuk pasar yang dimaksud adalah ….
a. Pasar persaingan sempurna d. monopolistik
b. Pasar persaingan tidak sempurna e. oligopoli
c. Monopoli

2) Dalam pasar persaingan sempurna, garis kurva permintaan adalah horizontal, sebab ….
a. Produsen tidak dapat mempengaruhi harga
b. Produsen dapat mempengaruhi harga
c. Produsen tidak dapat meningkatkan produksi
d. Jumlah produksi melimpah
e. Produsen termotivasi menigkatkan harga.

3) Pasar monopolistik mempunyai ciri ….
a. Tidak adanya barang-barang substitusi
b. Wilayah pasar sempit
c. Konsumen diberi kebebasan sepenuhnya untuk memilih keinginannya
d. Konsumen mempunyai kebebasan tetapi sudah banyak terpengaruh
e. Konsumen tidak mempunyai kebebasan menolong harga

4) Terdapat barang-barang yang merupakan product differentiated adalah ciri dari ….
a. Pasar monopoli d. pasar monopolistik
b. Pasar oligopoli e. pasar monopsoni
c. Pasar duopsoni

5) Campur tangan pemerintah dalam pembentukan harga dapat berupa ….
a. Menawarkan barang d. menjual barang
b. Membeli barang e. menetapkan harga maksimum
c. Mensuplai barang

6) Persamaan antara pasar monopolistik dengan pasar persaingan sempurna adalah ….
a. Dalam jangka panjang diperoleh keuntungan yang besar
b. Inefisiensi produksi
c. Pengetahuan penjual dan pembeli pada pasar sempurna
d. Banyak penjual dan pembeli
e. Barang-barang yang di jual sejenis




7) Perusahaan harus memproduksi pada tingkat output dimana ….
a. MR < MC d. MR + MC = 1
b. MR > MC e. MR + ME = -1
c. MR = MC

8) Di kota ini ada ratusan rumah makan yang menjual nasi bebek. R.M Ella contohnya yang paling laris jauh diatas rumah makan lain. Struktur pasar yang dihadapi R.M Ella adalah ….
a. Duopoli d. persaingan sempurna
b. Oligopoli e. monopoli
c. Persaingan tidak sempurna
9) Kurva permintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, artinya ….
a. Secara aktual perusahaan akan menjual produknya secara tak terhingga pada tingkat harga tertentu.
b. Perusahaan tidak dapat merubah harga pasar
c. Perusahaan mendapatkan laba super normal
d. Hanya terdapat satu perusahaan yang menguasai pasar
e. Suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga pasar
10) Diferensiasi produk terjadi pada keadaan berikut ….
a. Mobil mercy di jual dengan harga lima kali harga mobil sejenis
b. Daging sapi di jual di pasar dalam satuan kilogram tanpa di beri merk
c. Kangkung di jual per ton
d. Tarif angkutan ditetapkan oleh pemerintah
e. Teh botol di jual dengan harga yang sangat murah




















SOAL MAKALAH EKONOMI
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2
PENYUSUN : EKA FITRIA RAKHMAH


KUNCI JAWABAN
BAB 8 & 9

1. A
2. A
3. A
4. D
5. E
6. C
7. C
8. A
9. B
10. A



UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
” KAMPUS J ”
TAHUN 2010






10.1. Kesimpulan

Dalam makalah Softskill ini saya membahas tentang Ilmu Ekonomi, yaitu :
Bab 5 menjelaskan Perilaku Produsen yang menguraikan tentang produsen dan fungsi produksi, produksi optimal dan Least cost combination
Bab 6 dan 7 Ongkos dan Penerimaan yang membahas tentang macam-macam ongkos, kurva ongkos, dan penerimaan
Bab 8 & 9 ialah menjelaskan Macam-macam pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna

10.2. Saran
Demikianlah kesimpulan yang dapat saya jelaskan pada makalah ini. Yang menjelaskan tentang perekonomian. Dengan membuat makalah ini bersifat dan betujuan supaya mahasiswa mendapatkan motivasi dalam berusaha. Dan mendapatkan skill yang lebih baik. Maka apabila ada kesalahan di dalam makalah ini silahkan berikan kritik dan saran anda , agar saya dapat memperbaiki makalah ini dengan baik.







daftar pustaka



1. Sukwiaty, Jamal Sudirman, Sukamto Slamet. 2003. Ekonomi kelas 1 SMA. Bandung: Yudisthira.
2. Sadono sukirno. 1999. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
3. Tim MGMP. 2004. Bahan Ajar Ekonomi. Jakarta: MGMP Ekonomi.
4. Hera Susanti, widyanti Soetjipto. 1994. Pemandu Belajar Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
5. http://www.google.ekonomimikro.com